Pemkab Trenggalek gandeng perusahaan Korsel untuk pemetaan wilayah

3 months ago 5

Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menggandeng perusahaan Green Blue Corporation dari Korea Selatan untuk melakukan pemetaan wilayah sekaligus mengukur kualitas udara sebagai bagian dari upaya menuju pembangunan berkelanjutan.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, di Trenggalek, Senin, mengatakan kerja sama ini selaras dengan visi pemerintah daerah dalam mewujudkan infrastruktur tahan bencana dan pencapaian target Net Zero Carbon.

Salah satu bentuk kerja sama awal adalah pengukuran kualitas udara di sejumlah titik Trenggalek menggunakan alat particulate matter.

"Dari hasil pengukuran, kadar partikel udara (PM) di Trenggalek berkisar antara 12 hingga 19, jauh di bawah ambang batas 40. Artinya, udara kita tergolong sehat dan aman bagi kesehatan paru-paru," kata Bupati Nur Arifin yang akrab disapa Mas Ipin usai mendampingi tim Green Blue Corporation di Trenggalek.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama perwakilan Green Blue Corporation asal Korea Selatan saat mengamati proses pengukuran kualitas udara menggunakan alat Particulate Matter di kawasan Alun-Alun Trenggalek, Senin (16/6/2025). ANTARA/HO-Prokopim Trenggalek

Pengukuran dilakukan mulai dari kawasan Pendopo Manggala Praja Nugraha, Alun-Alun Trenggalek, hingga Hutan Kota.

Baca juga: Pemkab Trenggalek tanam 750 bibit mangrove di Pancer Cengkrong

Hasilnya, ekosistem udara di pusat kota dinilai masih bersih dan mendukung kualitas hidup masyarakat.

Menurut Mas Ipin, Green Blue Corporation merupakan perusahaan yang bergerak di bidang sistem informasi geografis (GIS) dan pemetaan topografi.

Nantinya, data yang dikumpulkan dari proses pemetaan ini akan digunakan untuk berbagai kebutuhan sektoral, termasuk perencanaan infrastruktur berbasis mitigasi bencana dan penataan kota.

"Data ini sangat penting, tidak hanya untuk infrastruktur tahan bencana, tetapi juga untuk mendukung sektor lain seperti tata kota dan penghitungan emisi karbon. Kita sudah kirim Letter of Intent sebagai bentuk komitmen," ujar Mas Ipin.

Baca juga: Khofifah ajak semua pihak berkontribusi kurangi emisi karbon di Jatim

Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas udara, salah satunya dengan mengurangi kebiasaan membakar jerami usai panen. Menurut dia, jerami bisa dimanfaatkan untuk silase atau diolah menjadi sekam pupuk melalui proses pirolisis.

"Udara kita sudah bagus, tetapi tetap harus dijaga. Jangan dibakar jeraminya, karena bisa meningkatkan polusi. Padahal, ada banyak cara untuk memanfaatkannya," kata dia.

Sementara itu, perwakilan Green Blue Corporation Kim Jung Uk mengaku terkesan dengan suasana Trenggalek yang menurutnya alami dan menyenangkan. Ia pun mengajak masyarakat internasional untuk datang ke Trenggalek.

"Silakan berkunjung ke Trenggalek. Ini kota yang sangat natural," ujar Kim.

Baca juga: PLN Jatim jaga ekosistem TNBTS dengan tanam 3.000 pohon cemara

Dalam kunjungan ini, turut hadir arsitek lanskap asal Malang Qintharra Yassifa, yang turut digandeng untuk merancang konsep penataan ruang kota Trenggalek ke depan.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |