Wasior (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, telah menyiapkan lahan seluas 10 hektare untuk pembangunan Sekolah Rakyat yang berlokasi di Kampung Tamoge, Distrik Nikiwar.
Bupati Teluk Wondama Elysa Auri di Wasior, Jumat, mengatakan pemerintah daerah mendukung penuh pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Program Sekolah Rakyat merupakan terobosan efektif dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu atau prasejahtera yang berada di wilayah terpencil dan tertinggal.
"Sekolah Rakyat menghadirkan kesempatan yang sama bagi semua anak meraih masa depan lebih baik," katanya.
Menurut dia, Sekolah Rakyat yang nantinya dikelola Kementerian Sosial, bakal menjadi wadah pencetakan generasi muda berkualitas, tangguh, dan berdaya saing dalam menjawab tantangan zaman.
Baca juga: Wamensos tutup retret Kepala Sekolah Rakyat dengan yel-yel semangat
Pemerintah daerah mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Teluk Wondama berpartisipasi mendukung kelancaran pembangunan sarana prasarana hingga pengoperasian Sekolah Rakyat.
"Saya meyakini Sekolah Rakyat akan jadi wadah melahirkan generasi muda Wondama yang berkualitas dan memiliki daya saing," ucap Elysa.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani menyebut bupati yang telah mengajukan permohonan pembangunan Sekolah Rakyat yaitu, Bupati Manokwari, Bupati Fakfak, dan Bupati Teluk Wondama.
Permohonan dari tiga bupati langsung dikirim kepada Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, dan kesiapan lahan pembangunan Sekolah Rakyat menjadi tanggung jawab masing-masing kabupaten.
"Saat ini sudah tiga bupati yang mengajukan permohonan ke Mensos untuk membangun Sekolah Rakyat," ujar Lakotani.
Baca juga: Sebanyak 152 calon siswa Lombok Timur diusulkan untuk Sekolah Rakyat
Baca juga: Mensos ajak kepala daerah kolaborasi untuk bangun Sekolah Rakyat
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.