Pemkab Berau dan YKAN kolaborasi merestorasi mangrove

2 months ago 20

Tanjung Redeb, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) berkolaborasi melakukan restorasi mangrove, untuk mengembalikan ekosistem menjadi lestari lagi, sekaligus untuk menyejahterakan nelayan dan petambak.

Tingkat kelestarian hutan mangrove menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya plankton maupun jasad renik lain yang menjadi makanan ikan, udang, hingga kepiting, sehingga hal ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan baik dari hasil tambak maupun nelayan tangkap.

"Kabupaten Berau memiliki kawasan mangrove seluas 80 ribu hektare, sementara 11 ribu di antaranya dalam keadaan rusak, sehingga perlu dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan restorasi. Kami berterima kasih karena YKAN bersedia membantu merestorasi," kata Sekretaris Kabupaten Berau Muhammad Said di Tanjung Redeb, Minggu.

Said menegaskan bahwa program yang dijalankan ini ke depan dapat memiliki dampak positif bagi masyarakat, khususnya peningkatan perekonomian bagi masyarakat di sekitar kawasan mangrove, karena keberadaan mangrove selain berfungsi untuk mencegah pemanasan global juga bisa meningkatkan produksi perikanan dan kelautan.

Ditegaskan bahwa diperlukan komitmen kuat dalam menjaga mangrove, karena keberadaannya sangat vital untuk menjaga ekosistem tetap lestari, mengingat manfaatnya yang begitu besar, yakni mengurangi dampak efek rumah kaca dan untuk menyejahterakan petambak maupun nelayan tangkap.

Ia juga memberikan apresiasi kepada YKAN atas berbagai program perlindungan kawasan mangrove yang telah dijalankan di Berau, termasuk pendampingan kepada masyarakat dalam meningkatkan produksi ikan, udang, kepiting, dan lainnya dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Sebelumnya, saat membuka lokakarya penguatan lembaga pengelola mangrove yang melibatkan berbagai pihak pada empat hari lalu, ia pun menyatakan bahwa Pemkab Berau memberikan dukungan untuk realisasi program restorasi mangrove.

"Melalui lokakarya tentu diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para kelompok pengelola mangrove, khususnya di lima kampung yang masuk dalam program pelestarian mangrove yang dilakukan secara bertahap tersebut," katanya.

Sementara Direktur Program Kelautan YKAN, M Ilman menyatakan, ada dua program utama yang saat ini sedang dijalankan YKAN, yaitu kelautan dan kehutanan di 12 provinsi yang tersebar di Indonesia, salah satunya adalah Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Tujuannya adalah untuk mengurangi laju perubahan iklim akibat dampak emisi gas rumah kaca, apalagi Berau memiliki kawasan mangrove seluas 80 ribu hektare, sementara 11 ribu diantaranya dalam keadaan rusak yang harus dikembalikan seperti awal.

"Dalam mengembalikan kelestarian mangrove seperti awal, perlu dilakukan kolaborasi dengan pemerintah dan pihak lain. Sedangkan pendekatan restorasi yang kami lakukan berbasis masyarakat, karena sebagian besar kerusakan mangrove berada di wilayah tambak yang menjadi sumber penghidupan masyarakat," kata Ilman.

Baca juga: Pemkab Berau-YKAN lestarikan mangrove, tingkatkan hasil tambak

Baca juga: BRGM rehabilitasi 7.500 hektare mangrove di Riau

Baca juga: BRIN sebut wilayah pesisir jadi area paling terdampak perubahan iklim

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |