Pemkab Batanghari gelar apel siaga darurat banjir

2 days ago 2

Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari, Jambi menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi banjir di saat sejumlah daerah di kabupaten itu sudah dilanda banjir karena intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir ini terus meningkat.

Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief di Muara Bulian, Rabu, mengatakan bahwa saat ini di beberapa wilayah Batanghari sudah mengalami kebanjiran, maka dari itu pemerintah akan segera siaga terhadap bencana itu.

"Kami dari pemerintah sudah siap dan berjaga-jaga untuk wilayah terendam banjir apabila banjir tersebut mengalami kenaikan lagi," katanya.

Pemkab Batanghari mencatat untuk beberapa wilayah yang terkena banjir saat ini adalah daerah yang merupakan wilayah resapan air.

Baca juga: Debit air Sungai Batanghari Jambi meningkat

Baca juga: Banjir di Jambi tewaskan satu orang

Fadhil mengatakan pemerintah atau aparatur negara merupakan pelayanan masyarakat dan terutama dalam hal penanganan persoalan banjir saat ini dimana terkait banjir, masyarakat Batanghari sudah sangat siap, kecil kemungkinan bagi mereka tidak siap.

Namun, Pemkab Batanghari tetap harus mengantisipasi kenaikan air gelombang dua, setelah banjir ini surut akan ada kenaikan air lagi dan diingatkan kepada instansi terkait untuk mengecek kesiapan alat dan peralatan dalam penanganan banjir.

Sementara itu di Batanghari juga ada 30 sekolah yang terendam banjir akibat curah hujan yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir ini.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PDK) Kabupaten Batanghari Naswin mengatakan bahwa ada 30 sekolah yang sudah terendam banjir di daerah setempat dan saat ini yang sudah dilaporkan ke Bupati.

"Pihaknya saat ini sudah mengirimkan surat edaran ke 30 kepala sekolah tersebut untuk memberikan himbauan kepada siswa siswi agar tetap berhati-hati dalam kondisi banjir," katanya.

Di kabupaten ini ada dua kategori sekolah yang terendam banjir yaitu pertama akses jalan menuju sekolah dengan ketinggian air mencapai kurang lebih satu meter, dan ada juga sekolahan yang sudah terendam banjir.

Bagi sekolahnya yang sudah terendam air proses pembelajarannya dilakukan di rumah dengan proses pembelajaran secara daring yang dipantau oleh orang tua masing-masing.

"Jika kita memaksakan kegiatan belajar mengajar di sekolah yang terendam banjir nantinya akan membahayakan keselamatan peserta didik," katanya.

Ketiga puluh sekolah tersebut terdapat di tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Muara Bulian, Muara Tembesi, Batin XXIV, Mersam, Maro Sebo Ulu (MSU), Pemayung dan Bajubang dan sampai saat ini, pihaknya terus melakukan pemantauan ke setiap sekolah yang mana kondisi air tersebut ada naik dan juga masih bertahan.*

Baca juga: Basarnas Jambi catat 19.292 orang terdampak banjir di Bungo

Baca juga: Sungai Batanghari di Jambi Siaga II banjir

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |