Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali mencatat jumlah kerugian materiil akibat banjir yang terjadi pada Rabu (10/9) di daerah itu mencapai Rp15 miliar.
Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa saat ditemui di Kantor Kejaksaan Tinggi Bali, Denpasar, Kamis, mengatakan kerusakan yang paling banyak menimpa fasilitas umum.
Baca juga: Menteri PU gerak cepat tangani banjir Denpasar dan Badung di Bali
"Kemarin hitung-hitungan lebih kurang sekitar Rp15 miliar dan itu ada fasilitas umum (Fasum), tempat ibadah, jalan-jalan, fasilitas publik yang banyak kita lihat. Kalau rumah rata-rata kena banjir saja," katanya.
Meskipun demikian, pihaknya tengah menyiapkan santunan kepada warga yang terdampak banjir.
Santunan tersebut sudah disiapkan Pemkab Badung, tinggal menunggu hasil perhitungan dari Dinas Sosial.
Besaran santunan akan disesuaikan dengan jumlah kerugian yang dialami warga.
Adi Arnawa menjelaskan saat ini pihaknya masih fokus pada pembersihan sampah dan lumpur yang menumpuk di rumah warga maupun fasilitas umum.
Baca juga: Polda Bali: Lima orang meninggal dan enam hilang akibat banjir Denpasar-Badung
Baca juga: Kapolsek: Empat orang hilang hanyut terbawa banjir deras di Denpasar
"Penanganan bencana di Badung sekarang sedang mengambil langkah membersihkan sampah setelah banjir. Astungkara tim sudah bergerak semua, dari DLHK, PU, Damkar, BPBD, Perkim juga sudah bergerak semua untuk melakukan pembersihan," katanya.
Menurut keterangan Bupati Badung, jumlah korban jiwa akibat bencana banjir di Badung berjumlah 1 orang, sementara 3 orang lainnya masih dalam proses pencarian tim SAR gabungan.
"Mudah-mudahan selamat, apapun hasilnya kami pemerintah tentu akan hadir," kata dia.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
