Pemerintah masih lakukan evaluasi impor minyak dan LNG dari Rusia

2 months ago 49

Bojonegoro (ANTARA) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyebut pemerintah sedang melakukan evaluasi terkait tawaran dari Rusia untuk mengirim minyak dan gas alam cair (LNG) ke Indonesia.

"Jadi itu akan dievaluasi. Jadi ini untuk peningkatan impor dari banyak negara. Ya kita lihat pertimbangannya, ini ketersediaan secara berkesinambungan itu yang pertama," ujar Yuliot di Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis.

Selain dari sisi ketersediaan, Yuliot menyebut, faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah terkait dengan harga dan kesesuaian dengan kilang yang ada di dalam negeri.

Lebih lanjut, Yuliot mengatakan bahwa pemerintah belum menargetkan waktu untuk realisasi impor minyak dan gas dari Rusia.

"Ini lagi dipelajari, karena setiap lapangan itu berbeda spesifikasi. Ini tim lagi bicarakan, lagi lakukan pembahasan ya," imbuhnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan negaranya untuk meningkatkan kerja sama di sektor energi dengan Indonesia, termasuk menambah pasokan minyak dan gas alam cair (LNG) ke pasar nasional.

Dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana St. Petersburg, Kamis (19/6), Presiden Putin menyebut sejumlah perusahaan Rusia telah bekerja secara efektif di Indonesia dan siap memperluas kontribusinya.

"Perusahaan Rusia bekerja di Indonesia dengan efektif, kami bersedia menambah pasokan minyak dan LNG cair ke pasar Indonesia," ujarnya.

Ia juga mengatakan kolaborasi strategis yang sedang berlangsung antara Rosneft dan Pertamina dalam pembangunan kilang dan fasilitas petrokimia di Provinsi Jawa Timur sebagai contoh nyata penguatan hubungan ekonomi kedua negara di sektor energi.

Baca juga: Indonesia buka peluang impor migas dari Rusia

Baca juga: Pertamina kaji pengalihan porsi impor migas dari negara lain ke AS

Baca juga: Menteri ESDM usul tambah impor migas dari AS senilai Rp167,73 triliun

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |