Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berupaya meningkatkan konektivitas untuk mendukung pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI).
Upaya peningkatan konektivitas mencakup penyediaan sarana akses internet di desa-desa yang belum terjangkau jaringan seluler.
"Kami sedang mencocokkan daerah-daerah mana saja yang belum terkoneksi, karena itu menjadi penting," kata Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid saat menyampaikan sambutan dalam acara Kumparan AI for Indonesia di Jakarta, Kamis.
Menurut data Kemkomdigi, sekitar 2.300 desa di Indonesia belum terkoneksi jaringan internet.
Baca juga: Menkomdigi sebut 2.333 desa belum terkoneksi internet
Dalam rangka meningkatkan konektivitas di seluruh wilayah, termasuk di perdesaan, Meutya mengatakan, Kemkomdigi telah menyelesaikan lelang seleksi pengguna frekuensi radio 1,4 GHz untuk akses nirkabel pita lebar.
Lelang itu ditujukan untuk mendorong penyediaan layanan akses internet berkecepatan tinggi dengan biaya terjangkau.
"Memang kalau dalam tahun ini kita belum terlalu terasa pembangunannya, tapi tahun 2026 harusnya sudah cukup terasa," kata Meutya.
Ia mengatakan bahwa Kemkomdigi selanjutnya berencana menggelar lelang seleksi pengguna pita frekuensi radio 2,6 GHz untuk mendukung penggunaan teknologi seluler nirkabel 5G.
Di samping itu, menurut dia, pemerintah mengupayakan pembangunan lebih banyak stasiun pemancar (Base Transceiver Station/BTS) dengan dukungan dari operator layanan telekomunikasi seluler.
Baca juga: Kemkomdigi jelaskan hasil lelang pita frekuensi radio 1,4GHz untuk BWA
Baca juga: Kemkomdigi dan Kemendes PDT bekerja sama sediakan akses internet desa
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.