Pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas bisa diakses semua warga

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur menyebutkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis di seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat mulai hari ini bisa diakses semua warga.

"Mulai hari ini layanan pemeriksaan kesehatan di semua puskesmas itu gratis untuk warga Jakarta. Ini bisa dimanfaatkan warga yang membutuhkan layanan, tidak hanya bisa dinikmati warga yang sedang berulang tahun," kata Kepala Sudinkes Jakarta Timur Herwin Meifendy di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Warga Jakarta boleh cek kesehatan gratis kapan saja

Layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini diberikan sebagai tindak lanjut kebijakan Dinas Kesehatan DKI yang menginginkan warga mendapat layanan ini di semua puskesmas, baik 73 puskesmas pembantu di 65 kelurahan maupun di 10 puskesmas kecamatan.

Menurut Herwin, layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini sebelumnya diberlakukan hanya untuk warga yang sedang berulang tahun sebagai kado.

Layanan tersebut bisa dinikmati dengan mengisi formulir di aplikasi Layanan Satu Sehat atau SATUSEHAT Mobile (SSM) yang dikembangkan Kementerian Kesehatan. Pendaftaran juga bisa melalui WhatsApp di nomor 081278878812.

Selain itu, Herwin menjelaskan, layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini berlaku bagi semua usia dengan golongan yang diklasifikasikan. Yakni, terdiri dari bayi baru lahir usia 2-3 hari, balita dan anak usia pra sekolah (0-6 tahun), usia sekolah dan remaja (7-17 tahun), dewasa (18-59 tahun) dan lanjut usia (60 tahun ke atas).

Baca juga: Pemkot Jaktim: 10 puskesmas siap layani cek kesehatan gratis

"Pemeriksaan kesehatan gratis dibagi sesuai siklus hidup dan dilaksanakan di fasilitas pelayanan tingkat pertama," ujar Herwin.

Adapun Skrining pada bayi baru lahir meliputi Hipotiroid Kongenital, G6PD Defisiensi, Hiperplasia Adrenal Kongenital, penyakit jantung bawaan kritis, kelainan saluran empedu, pertumbuhan meliputi berat badan dan tinggi badan.

Lalu, skrining balita dan anak pra sekolah meliputi pemeriksaan pertumbuhan, perkembangan, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, talasemia yakni pemeriksaan darah pada usia dua tahun, tiga sampai enam tahun jika berisiko. Kemudian diabetes melitus dengan pemeriksaan darah pada usia dua tahun saja.

Baca juga: Program CKG menyasar 281 juta rakyat Indonesia

Skrining pada dewasa dan lansia meliputi pemeriksaan merokok, tekanan darah, diabetes melitus, tuberkulosis, stroke, jantung dan ginjal (usia di atas 40 tahun), kanker payudara dan kanker leher rahin (usia di atas 30 tahun), kanker paru (usia di atas 45 tahun), kanker usus besar (usia di atas 50 tahun).

Kemudian Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), telinga, mata, gigi, hati (Hepatitis B, C, dan Sirosis), calon pengantin (hemoglobin, Sifilis, HIV), gizi, jiwa, kebugaran atau aktivitas fisik, dan geriatri (usia di atas 60 tahun).

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |