Pembangunan tangki septik komunal terintegrasi dinilai layak apresiasi

8 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia Agung Nugroho menilai pembangunan tangki septik komunal yang terintegrasi dengan biogas layak diapresiasi karena mampu memadukan tiga tujuan, yaitu kesehatan lingkungan, kemandirian energi, dan peningkatan ekonomi keluarga.

"Program ini menyentuh kebutuhan dasar warga. Mereka tidak hanya mendapatkan sanitasi yang layak, tapi juga energi murah dari biogas," kata Agung dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dia menuturkan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur terus menunjukkan langkah progresif dalam membangun kota yang bersih, sehat, dan mandiri energi.

Melalui pembangunan tangki septik komunal yang terintegrasi dengan sistem biogas, kata dia, warga kini tidak hanya memperoleh lingkungan yang lebih sehat, tetapi juga menikmati manfaat energi bersih yang dialirkan langsung ke dapur rumah mereka.

Program pembangunan tangki septik komunal yang terintegrasi dengan sistem biogas itu merupakan salah satu kebijakan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung terkait percepatan penyelesaian masalah kesehatan lingkungan, terutama di wilayah padat penduduk.

Pemkot Jakarta Timur bergerak cepat menindaklanjuti kebijakan tersebut dengan mengedepankan inovasi, kolaborasi, dan efisiensi anggaran.

"Rata-rata keluarga bisa menghemat Rp150.000-Rp200.000 per bulan dari pengeluaran gas elpiji. Itu berarti uang bisa dialihkan untuk kebutuhan lain, seperti pendidikan dan gizi anak," ujar Agung.

Pembangunan tangki septik komunal dan biogas dilakukan di sepuluh kelurahan, antara lain Bidara Cina, Rawa Bunga, Pekayon, Pinang Ranti, Kampung Rambutan, Penggilingan, Kayu Manis, Cipinang, Cipinang Melayu, dan Klender. Sekitar 921 kepala keluarga atau 2.936 jiwa ditargetkan memperoleh manfaat langsung dari program tersebut.

Baca juga: Pemkot Jaktim kebut pembangunan tanki septik komunal di tiga kelurahan

Dalam sistem tangki septik komunal yang terintegrasi dengan biogas, limbah domestik diolah menjadi gas metana yang kemudian dialirkan ke dapur warga sebagai pengganti gas elpiji. Hasilnya, pengeluaran rumah tangga menurun, sementara lingkungan menjadi lebih bersih dan bebas bau.

Dari sisi kesehatan, Agung mengungkapkan program itu memberikan dampak besar. Sistem tangki septik yang tertutup mampu menekan pencemaran air tanah dan menurunkan risiko penyakit berbasis lingkungan, seperti diare, tifus, dan infeksi kulit.

"Lingkungan jadi lebih bersih, air tanah lebih aman, dan udara pun tidak tercemar. Ini contoh nyata pembangunan yang menyehatkan rakyat," ungkap Agung.

Menariknya, sambung dia, pembangunan tangki septik komunal dan biogas tersebut tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pemkot Jakarta Timur justru menggandeng sektor swasta, komunitas warga, dan lembaga sosial melalui skema tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) serta partisipasi masyarakat.

"Kolaborasi ini adalah kunci. Pemerintah mengoordinasi, swasta mendukung dengan pendanaan dan teknologi, warga terlibat dalam pengelolaan. Hasilnya, kota menjadi bersih tanpa harus menambah beban anggaran,” tutur Agung.

Seperti diketahui, Pemkot Jakarta Timur menargetkan pembangunan seluruh fasilitas tangki septik komunal rampung pada Agustus 2025, dan distribusi biogas ke rumah warga dimulai September 2025.

Melalui program tersebut, Jakarta Timur menjadi contoh implementasi kebijakan lokal yang mampu menghadirkan solusi global, yaitu menangani limbah, mengurangi emisi, sekaligus memperkuat ketahanan energi rumah tangga.

"Jakarta Timur sudah menunjukkan arah baru pembangunan kota sehat kolaboratif, efisien, dan berpihak kepada rakyat," tandas Agung.

Baca juga: Jaktim bangun "septic tank" komunal penghasil biogas di tiga kelurahan

Baca juga: Munjirin gencarkan pembuatan "septic tank" untuk atasi masalah BABS

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |