Bondowoso, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan pembangunan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) dapat mendorong industri lokal dan penambahan tenaga kerja.
Salah satunya adalah proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), seperti di PLTP Blawan Ijen Unit 1, Bondowoso, Jawa Timur, yang diresmikan pada Kamis.
“Manfaat dari pembangunan pembangkit PLTP energi baru terbarukan yang pertama adalah mendorong pertumbuhan industri lokal dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 40 persen, dan setelah kita hitung, kontribusi PLTP dan bonus produksi panas bumi sebesar Rp426,5 miliar per tahun,” ujar Bahlil.
Baca juga: Bahlil: Investasi pembangunan EBT di 15 provinsi capai Rp25 triliun
Selain itu, Menteri ESDM mengatakan pembangunan dan pengoperasian PLTP Blawan Ijen Unit 1 juga memberikan 1.404 orang pekerjaan baru.
Tak hanya melakukan peresmian pengoperasian PLTP Ijen yang telah COD (Commercial Operation Date), pada kesempatan ini dilaksanakan pula peresmian pengoperasian PLTP yang telah COD dan groundbreaking pembangunan PLTP, peningkatan produksi minyak 30 ribu barel Blok Cepu, serta penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
“Kita juga meresmikan PLTS (untuk) desa-desa yang belum mendapat listrik. Sesuai arahan Bapak Presiden, desa-desa ini kita akan memakai PLTS dan sekarang sudah kita memulai untuk sampai dengan 5-10 tahun ke depan agar semua desa kita bisa mendapat manfaat listrik,” ujar dia.
Baca juga: Kementerian ESDM luncurkan program transisi EBT di Kota Batam
Menurut Bahlil, upaya ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait transisi energi, target ketahanan dan swasembada energi Indonesia, penciptaan sumber daya manusia (SDM) di sektor EBT, serta target nol emisi pada tahun 2060.
“Ini juga sebagai bentuk komitmen pemerintah Indonesia menjalankan apa yang menjadi konsensi nasional untuk mendorong agar net zero emission (NZE) kita di 2060 bisa sesuai dengan target,” kata Bahlil.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.