Pelatih : Emas para balap sepeda Thailand buah dari Peparnas Solo 2024

1 month ago 16

Jakarta (ANTARA) - Pelatih Para Balap Sepeda Indonesia Fadilah Umar menyampaikan apresiasi kepada peraih medali emas kejuaraan di Thailand, Vanza Miftahul Jannah yang merupakan hasil penjaringan dari Peparnas XVII Solo 2024.

"Raihan medali di Thailand ini sudah sesuai dengan target dan sasaran yang telah kita canangkan. Kejuaraan ini juga sebagai bahan evaluasi program latihan serta memberikan pengalaman bertanding internasional," ujar Fadilah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Atlet muda Indonesia Vanza Miftahul Jannah dan Zulaika tampil di Champion Solutions Para Cycling Cup Thailand pada kategori women blind (WB) yang didampingi masing-masing pilot, Imelda Tabita Deswari Putri dan Nadia Septiani.

Vanza/Imelda berhasil menyabet dua medali emas dari nomor track 1 km time trial WB dan track individual pursuit 4 km WB, serta satu medali perak dari nomor road individual time trial WB.

Sementara itu, Zulaika/Nadia juga tampil konsisten dengan membawa pulang satu medali perak di nomor track 1 km time trial WB, serta dua medali perunggu dari track IP 4 km WB dan road ITT WB.

Fadilah menambahkan bahwa sebagai atlet baru, keduanya wajib mengikuti kejuaraan internasional dalam kalender resmi UCI untuk proses klasifikasi internasional, yang menjadi syarat dasar menuju kejuaraan dengan tingkat kesulitan dan prestise lebih tinggi, seperti Asian Para Games dan Paralimpiade.

Untuk kejuaraan dengan kategori C2, seperti yang diikuti di Thailand, peraih medali emas memperoleh 15 poin UCI. Poin ini menjadi penting untuk membuka peluang masuk dalam daftar kuota atlet elite internasional.

"Kejuaraan di Thailand ini menjadi dasar agar masuk kuota ke event dengan grade lebih tinggi. Semakin tinggi grade yang diikuti, maka poin juga semakin besar," kata Fadilah.

Baca juga: Indonesia raih enam medali di Kejuaraan Para Balap Sepeda Thailand

Saat ini, Vanza dan Zulaika tengah dipersiapkan untuk menghadapi ASEAN Para Games 2025 yang juga akan digelar di Thailand pada awal tahun depan. Pelatih memperkirakan persaingan di tingkat Asia Tenggara akan berlangsung ketat, sehingga pengalaman dari ajang di Chiang Mai akan sangat berharga.

"Atlet-atlet ini kita persiapkan untuk target jangka panjang karena usianya masih muda. Mudah-mudahan bisa menjadi andalan Indonesia," katanya.

Sebelumnya, NPC Indonesia memang menjadikan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024 sebagai pintu utama penjaringan bibit atlet disabilitas nasional.

Dari ajang tersebut, lahirlah sejumlah atlet muda potensial seperti Vanza Miftahul Jannah dan Zulaika, yang kemudian menunjukkan prestasi signifikan di pentas internasional—sebagai produk langsung proses seleksi dan pembinaan sistematis yang dijalankan setelah Peparnas.

Selain NPC Indonesia juga meluncurkan program talent scouting nasional bertajuk “Mendobrak Batas” sepanjang 2025, menjangkau 35 provinsi untuk menjaring atlet penyandang disabilitas usia maksimal 23 tahun.

Program ini mendatangkan ratusan calon atlet, dengan seleksi klasifikasi dan asesmen fisik yang dilaksanakan di berbagai daerah, kemudian peserta terpilih dilatih lebih lanjut di Solo. Program tersebut dinilai strategis untuk membangun regenerasi atlet menuju Paralimpiade Los Angeles 2028.

Baca juga: Semua atlet para-balap sepeda Indonesia raih medali di Kejuaraan Asia

Baca juga: Benjami Prades juara Tour de Banyuwangi Ijen 2025

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |