PBNU ingatkan pesantren tidak berorientasi pada keuntungan

4 weeks ago 14

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengingatkan pesantren agar tidak berorientasi pada keuntungan, tetapi lembaga yang fokus pada khidmat atau pengabdian dan pelayanan.

"Pesantren sendiri kan bukan badan usaha dengan bisnis untuk mendapatkan keuntungan, melainkan keberadaannya adalah khidmat yang non-profit, disediakan secara ikhlas untuk anak-anak supaya mendapatkan kesempatan belajar," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pesantren memiliki tradisi tidak hanya menuntut ilmu saja, tetapi juga melatih para santri untuk membersihkan jiwa dan memberikan pelayanan dengan niat yang tulus.

Yahya juga menanggapi terkait isu eksploitasi santri di Pondok Pesantren Al-Khoziny, yang menurutnya bukan hal yang benar karena para santri tersebut sudah memiliki niat gotong royong membangun pesantren yang menjadi tempat tinggal mereka sendiri.

Baca juga: Pemkot Surabaya data kelayakan dan keamanan pondok pesantren

"Itu bukan eksploitasi, itu kan tradisi dan bagian dari kegiatan pendidikan di lingkungan pesantren. Kalau kerja bakti ya kan sama saja, kita juga di kampung itu bersih-bersih selokan segala macam itu kerja bakti, mereka membangun untuk kepentingan mereka sendiri. Kalau di pesantren itu mereka misalnya membuat gedung untuk madrasah, untuk belajar. Mereka membuat gedung untuk kamar-kamar tempat tinggal itu untuk mereka tempati sendiri dan seterusnya itu menjadi tradisi di pesantren," paparnya.

Yahya juga mengemukakan, kasus ambruknya mushalla Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur menjadi pembelajaran perbaikan pesantren secara sistemis, utamanya terkait infrastruktur.

"Kita tahu itu baru puncak dari gunung es masalah infrastruktur, di mana pesantren harus kita perjuangkan bersama untuk perbaikan-perbaikan yang lebih lanjut nantinya," katanya.

Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang bergerak cepat untuk membangun kembali ponpes tersebut dan terus menunjukkan perhatiannya kepada seluruh santri.

"Kita berterima kasih bahwa pemerintah sudah menunjukkan perhatian dalam hal ini, mudah-mudahan nanti secara sistemis masalah ini bisa kita selesaikan," ujar dia.

Baca juga: Kemen PU audit kelaikan bangunan 80 pondok pesantren seluruh Indonesia
Baca juga: Menko PM: Bantuan rehabilitasi bangunan untuk ponpes tidak mampu

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |