PBNU: Dunia harus lihat Palestina sebagai satu negara kesatuan

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan pentingnya dunia melihat Palestina sebagai satu negara kesatuan.

Hal tersebut disampaikan Yahya menanggapi penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, Palestina, yang diusulkan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di wilayah tersebut.

"Percuma kita bicara tentang solusi di dua negara kalau kita tidak bisa berpikir sebagai satu kesatuan, ini yang ingin menjadi arah perjuangan kita ke depan untuk bangsa Palestina," katanya di Jakarta, Jumat.

Ia menyampaikan, seluruh umat beragama patut bersyukur karena setidaknya kekerasan bagi rakyat di Gaza berhenti.

"Sudahilah, kekerasan berhenti dulu, jangan lagi ada orang terluka apalagi orang mati. Soal keadilan, mari nanti kita urus nanti, yang paling utama itu hentikan kekerasan," ujar dia.

Baca juga: Dua tahun perang Gaza dalam statistik

Yahya juga meminta perhatian kepada seluruh masyarakat di dunia agar tidak hanya fokus memperhatikan Jalur Gaza, tetapi juga masyarakat di Tepi Barat Palestina.

"Jangan cuma Gaza, tetapi juga di Tepi Barat karena namanya perundungan kemanusiaan itu juga terjadi sangat parah di sana, maka Palestina sendiri ini harus dilihat sebagai satu kesatuan," tuturnya.

Israel mulai menarik pasukannya secara bertahap dari Jalur Gaza, Palestina, pada Jumat dan akan mundur sepenuhnya dalam 24 jam ke lokasi yang telah disepakati.

Pada Kamis (9/10) pagi, Trump mengumumkan bahwa Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas telah mencapai kesepakatan mengenai tahap pertama rencana gencatan senjata dan pertukaran tawanan.

Kesepakatan itu dicapai dalam perundingan tidak langsung antara kedua pihak yang bertikai di Sharm el-Sheikh, Mesir, dengan partisipasi delegasi dari Turki, Mesir, dan Qatar, di bawah pengawasan AS.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak, dan membuat wilayah itu tidak layak huni karena hancur.

Baca juga: Indonesia siap dukung rekonstruksi Gaza usai gencatan Hamas-Israel
Baca juga: Sambut gencatan Hamas-Israel, Menlu: Langkah baik akhiri agresi

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |