PBB: 63.000 metrik ton makanan menanti pencabutan blokade bantuan Gaza

6 hours ago 2

PBB (ANTARA) - Badan-badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (14/3) mengatakan 63.000 metrik ton makanan, yang cukup untuk mendukung 1,1 juta orang selama dua hingga tiga bulan, menanti pencabutan blokade bantuan untuk Gaza.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) mengatakan pemblokiran bantuan selama 12 hari ini menghambat operasi bantuan.

"Ini berarti, misalnya, Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) belum dapat mengangkut pasokan makanan ke Gaza akibat penutupan semua titik perlintasan perbatasan baik untuk pasokan kemanusiaan maupun komersial," kata OCHA.

WFP memiliki sekitar 63.000 metrik ton makanan yang ditujukan untuk Gaza, yang disimpan atau dalam perjalanan di wilayah tersebut.

WFP mengatakan mereka memiliki pasokan yang cukup untuk mendukung toko roti dan dapur umum yang aktif hingga satu bulan dan juga dapat menyediakan paket makanan siap santap bagi 500.000 lebih warga selama dua pekan.

Namun, sebelum gencatan senjata, WFP mengurangi jumlah paket makanan siap santap agar keluarga dapat menambah persediaan dan melayani lebih banyak orang.

Masalahnya bukan hanya kekurangan makanan. Minimnya bahan bakar memengaruhi pergerakan kendaraan di seluruh Gaza dan memperlambat kerja tim responden pertama.

OCHA mengungkapkan pasokan oksigen dan generator listrik juga sangat dibutuhkan untuk mempertahankan operasi penyelamatan nyawa di berbagai rumah sakit di Gaza.

Sedikitnya 24 generator tambahan sangat dibutuhkan di pusat-pusat kesehatan, karena generator yang digunakan membutuhkan perawatan dan suku cadang.

Di Tepi Barat, kantor kemanusiaan tersebut memperingatkan kekerasan pemukim meningkat di beberapa daerah tertentu di wilayah tersebut, menyebabkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan harta benda, dan membuat masyarakat berisiko tinggi mengalami pengungsian

Selama dua tahun terakhir, OCHA telah mendokumentasikan pengungsian lebih dari 2.000 warga Palestina di seluruh Tepi Barat akibat meningkatnya kekerasan pemukim dan pembatasan akses.

Di Tepi Barat bagian utara, operasi militer Israel memasuki pekan kedelapan.

Kantor tersebut mengatakan orang-orang terus mengungsi, dan pekan lalu pasukan Israel menyerbu sedikitnya 10 masjid di seluruh Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

"Sejak Senin, operasi di Kota Jenin semakin intensif, dengan lebih dari 500 orang mengungsi dari tiga lingkungan di bagian timur kota, menurut pemerintah kota," kata OCHA.

PBB dan mitra-mitranya memperingatkan kerawanan pangan meningkat, karena operasi oleh pasukan Israel, pengungsian, dan pembatasan pergerakan membatasi akses terhadap makanan.

Selain itu, OCHA juga mengatakan penghancuran bangunan milik warga Palestina di Tepi Barat meningkat tajam selama satu setengah pekan terakhir. Jumlah bangunan yang dihancurkan selama 10 hari pertama di bulan suci Ramadhan tahun ini melebihi jumlah di sepanjang Ramadhan 2024.

Pewarta: Xinhua
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |