Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan ingin bertemu Presiden Prabowo Subianto guna membahas program prioritas Kemendikdasmen usai menerima tambahan anggaran untuk tahun 2026 menjadi Rp55,4 triliun.
Mu'ti mengatakan akan berupaya untuk berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto terkait besaran anggaran yang diterima Kemendikdasmen pada RABPN 2026 dan berharap dapat menambah anggaran untuk menjalankan sederet program pembangunan dalam bidang pendidikan yang mendukung keberhasilan Asta Cita.
“Terima kasih atas dukungan dari Bapak dan Ibu Pimpinan dan anggota Komisi X atas penambahan anggaran sebesar Rp400 miliar dan peruntukannya untuk tahun 2026. Sesuai dengan masukan-masukan dari Bapak-Ibu, kami akan berusaha untuk nanti berkomunikasi dengan Bapak Presiden,” kata Mendikdasmen Mu'ti dalam kegiatan Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikdasmen di Jakarta pada Senin.
Ia menerangkan pada tahun 2026, Kemendikdasmen memperoleh Pagu Definitif sebesar Rp55 triliun atau sekitar 7 persen dari total anggaran pendidikan.
Namun demikian, berdasarkan hasil pembahasan Panitia Kerja (Panja) Belanja Pemerintah Pusat pada 11 September 2025, Kemendikdasmen mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp400 miliar sehingga total Pagu yang diterima menjadi Rp55,4 triliun.
“Tambahan anggaran tersebut dialokasikan untuk enam program utama, antara lain penguatan kompetensi guru melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di daerah, pengadaan peralatan pendidikan, pengembangan konten dan bimbingan teknis digitalisasi pembelajaran, penguatan pelaksanaan tes kemampuan akademik berupa peningkatan kualitas materi dan soal, peningkatan pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan, serta pembangunan kebahasaan dan kesastraan, khususnya Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA),” imbuh Mu'ti.
Baca juga: Mendikdasmen terima tanda Bintang Mahaputera Utama dari Presiden
Meski demikian, Mu’ti menambahkan bahwa masih terdapat sejumlah kebutuhan strategis, antara lain perluasan Program Indonesia Pintar (PIP) jenjang TK, penyesuaian biaya pendidikan jenjang SD dan SMP, kebutuhan tambahan tunjangan profesi dan insentif guru Non-ASN, revitalisasi satuan pendidikan dan pemenuhan peralatan pendidikan, pelatihan dan uji kompetensi guru, program kebahasaan dan kesastraan, penanganan anak tidak sekolah, penguatan pendidikan vokasi dan pendidikan khusus, penjaminan mutu, talenta serta pendidikan karakter.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan seluruh anggota Komisi X DPR RI atas dukungan dalam memperjuangkan pembangunan pendidikan nasional.
“Kami terus berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan bermutu bagi semua anak Indonesia sebagai fondasi mencerdaskan kehidupan bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” kata Mu’ti.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyambut positif penetapan Pagu Definitif Kemendikdasmen untuk Tahun Anggaran 2026.
Ia menegaskan meski tambahan anggaran yang diperoleh relatif terbatas, pemanfaatannya harus difokuskan pada program-program prioritas.
“Alhamdulillah, ada penambahan sebesar Rp400 miliar sehingga total anggaran Kemendikdasmen di tahun 2026 menjadi Rp55,4 triliun. Ini merupakan langkah strategis yang telah kami diskusikan bersama untuk mendukung program kegiatan ke depan. Mudah-mudahan dalam proses berikutnya masih ada kesempatan mendapatkan dukungan pembiayaan tambahan bagi Kemendikdasmen, yang merupakan salah satu kementerian dengan amanah terbesar dalam melaksanakan program strategis pemerintah saat ini,” kata Hetifah.
Baca juga: Kemendikdasmen-DPR godok sastrawan muda Kaltim lestarikan bahasa ibu
Baca juga: Kemendikdasmen hidupkan lagi lagu anak media pembelajaran lewat KICAU
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.