Wamena (ANTARA) - Owasi-Owasika merupakan tiga kata dalam bahasa daerah bagi masyarakat Lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya, untuk menyebut rumput ilalang atau Rumput Mei, sebutan kebanyakan orang di daerah itu. Fenomena berbunga atau mekarnya rumput ini hanya terjadi antara 5 hingga 14 Mei setiap tahunnya.
Rumput Mei ini sangat unik dan bisa dikatakan sebagai keajaiban alam yang Tuhan ciptakan hanya untuk Kabupaten Jayawijaya yang terkenal dengan udaranya yang dingin.
Meskipun dikategorikan sebagai tanaman liar, namun kemunculan bunga Rumput Mei memberikan daya tarik luar biasa bagi wisatawan untuk berkunjung ke Wamena, pusat pemerintahan Provinsi Papua Pegunungan, maupun Kabupaten Jayawijaya.
Penyebaran Rumput Mei hampir di seluruh wilayah Kabupaten Jayawijaya dan saat berbunga berwarna ungu secara bersamaan, hingga memancarkan keindahan yang tiada tara. Uniknya, rumput ini hanya berbunga satu kali setiap tahunnya dan hanya berlangsung pada bulan Mei, sehingga populer dengan sebutan Rumput Mei.
Untuk menikmati keindahan alam, banyak wisatawan asing dan lokal di Tanah Papua maupun Nusantara berkunjung ke Wamena untuk dapat mengabadikan momen itu dengan berbagai cara, salah satunya dengan berswafoto.
"Saya sudah niatkan untuk kumpulkan uang dari awal tahun supaya dapat datang ke sini melihat secara langsung rumput indah ini. Semoga tahun depan bisa datang kembali untuk menikmati keindahan Rumput Mei," kata Yulanda, wisatawan lokal dari Jayapura, ketika berbincang dengan ANTARA.
Keindahan alam rumput itu, meskipun hanya sebentar, namun dimanfaatkan oleh masyarakat lokal maupun wisatawan untuk benar-benar mengabadikannya dalam bentuk foto bercerita maupun video pendek tentang keindahan yang ditawarkan itu.
Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, merupakan kawasan elok yang berada di Lembah Baliem yang kebanyakan orang mengatakanya ibarat "kuali raksasa" karena memang letaknya di tengah-tengah gunung yang mengelilingi.
Daerah yang sering dijadikan lokasi berswafoto masyarakat ketika munculnya bunga Rumput Mei, di antaranya berlatar belakang Gunung Susu, Pugima, Pasir Putih Kurulu, Wesaput, Walesi, dan Napua.
Kawasan itu sejak kemunculan Owasi-Owasika akan dipadati masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk wisatawan asing, lokal, maupun Nusantara.
Baca juga: Persiapan Festival Lembah Baliem 2019 mendekati rampung
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2025