Ombudsman: Hadapi badai informasi dengan kualitas pelayanan pendidikan

15 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Ketua Ombudsman Mokhammad Najih mengingatkan para guru untuk menghadapi badai informasi dengan perbaikan kualitas pelayanan pendidikan karena pendidikan merupakan salah satu pelayanan publik.

"Terutama bagi bapak dan ibu guru dalam mengakses dan menyebar informasi tentang konten-konten pendidikan," ujar Najih dalam webinar bertajuk Mendidik Generasi di tengah Badai Informasi, Jumat (2/5), seperti dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Di sisi lain, kata dia, peran Negara, khususnya Ombudsman, dalam memastikan penyelenggaraan pendidikan yang sejalan dengan berbagai prinsip tata kelola yang baik atau good governance, juga penting lantaran pendidikan merupakan pelayanan publik yang harus dipenuhi oleh Negara.

Untuk itu dalam kesempatan tersebut, Najih menyampaikan materi mengenai peran Ombudsman dalam menjaga kualitas pendidikan Indonesia melalui pengawasan pelayanan publik di sektor pendidikan.

Melalui webinar, Ombudsman berharap dapat mendorong kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang adil, transparan, serta berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas.

Sementara itu, pakar dakwah dan komunikasi Islam kontemporer Firdaus Muhammad menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya literasi digital dalam membentuk generasi yang cerdas, kritis, dan berkarakter.

Ia mengimbau para guru untuk aktif menggunakan media sosial dan media massa serta aktif dalam berbagai hal positif terukur. Dikatakan bahwa terdapat asas kepantasan, etika, serta momen yang baik.

"Jadilah generasi yang mau melakukan hal positif dalam menggunakan media massa dan media sosial sehingga dapat menjadi generasi yang cerdas, kritis, dan berkarakter," ucap Firdaus dalam kesempatan yang sama.

Rektor Universitas Tomakaka Mamuju Sahril pun memberikan perspektif dari dunia akademis terkait tantangan pendidikan saat ini. Menurutnya, manusia tidak akan selalu bisa bersaing dengan komputer karena teknologi jauh lebih hebat dalam penyimpanan data.

"Tetapi cobalah yang kita sentuh hati kita manusia, coba kembangkan karena komputer tidak punya hati tetapi manusia punya," ungkap Sahril.

Dengan demikian, dirinya menilai hal itu yang akan memenangkan berbagai pertarungan di masa depan sebab komputer tidak akan bisa menyerupai manusia dari segi hati, karakter, dan perilaku.

Baca juga: Ombudsman: Penghentian impor daging kambing lindungi peternak lokal

Baca juga: Ombudsman teken MoU dengan Kemenhut dan BNPP tingkatkan layanan publik

Baca juga: Ombudsman soroti kesiapan Gapoktan salurkan pupuk bersubsidi

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |