Moskow (ANTARA) - Presiden terpilih Rumania, Nicusor Dan, menegaskan komitmennya untuk terus membantu Ukraina serta meningkatkan anggaran pertahanan nasional guna memenuhi target baru pengeluaran Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), meski negara itu tengah menghadapi defisit anggaran terbesar dalam sejarahnya.
“Kami akan tetap menjadi bagian dari upaya Eropa dalam membantu Ukraina mencapai perdamaian yang paling masuk akal,” kata Dan dalam wawancara dengan Financial Times yang dipublikasikan pada Kamis.
Ia menambahkan, “Itu berarti melanjutkan dukungan bagi Ukraina dan berpartisipasi dalam upaya Eropa untuk mengambil alih tanggung jawab atas keamanan kita.”
Dan menyebut hasil pemilihan presiden yang berlangsung Minggu lalu sebagai bukti bahwa rakyat Rumania telah membuat pilihan tegas untuk tetap berada di jalur NATO, Uni Eropa, dan dukungan berkelanjutan terhadap Ukraina.
Ia juga menyatakan bahwa Rumania akan melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya terkait jadwal peningkatan anggaran pertahanan.
Bukares disebut siap memenuhi target pengeluaran sebesar 3,5 persen dari PDB, termasuk alokasi tambahan 1,5 persen untuk infrastruktur dan keamanan siber.
Menurut Financial Times, janji Dan tersebut muncul di saat yang sensitif bagi Rumania, mengingat pemerintahan sebelumnya telah membiarkan defisit anggaran membengkak hingga 9,3 persen dari PDB, tertinggi di antara negara-negara Uni Eropa.
Pemilu presiden 2025 di Rumania digelar di tengah krisis politik menyusul pembatalan hasil pemilu sebelumnya yang berlangsung pada November 2024.
Saat itu, kandidat independen sayap kanan Calin Georgescu dinyatakan menang, namun hasilnya dibatalkan karena dugaan intervensi lewat media sosial.
Keputusan itu memicu protes publik dan tudingan bahwa pemerintah telah menekan pihak oposisi.
Pada Minggu lalu, Rumania menggelar putaran kedua pemilu ulang.
Dengan 100 persen suara telah dihitung, Wali Kota Bukares, Nicusor Dan, menang dengan perolehan 53,6 persen suara, mengalahkan kandidat dari oposisi Alliance for the Unification of Romanians (AUR), George Simion, yang meraih 46,4 persen suara.
Georgescu tidak diperbolehkan mencalonkan diri kembali.
Sehari setelah pemilu, Simion menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan campur tangan langsung dalam pemilu Rumania.
Ia mengeklaim bahwa duta besar Prancis telah berkeliling ke sejumlah wilayah untuk meyakinkan pejabat senior dan tokoh bisnis agar mendukung kandidat lain.
Sumber: Sputnik-OANA
Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025