Narasi AS soal "seimbangkan kembali ekonomi China" retorika usang

2 months ago 17

Beijing (ANTARA) - Narasi terbaru yang disampaikan beberapa pejabat Amerika Serikat (AS) bahwa ekspor China "membanjiri" pasar global dan ekonomi China perlu "diseimbangkan kembali" hanyalah retorika usang yang berulang kali digunakan untuk menyerang China. Klaim tak berdasar ini mengabaikan pergeseran monumental yang sedang berlangsung seiring ekonomi China memasuki tahap perkembangan berkualitas tinggi.

Meskipun total nilai ekspor China masih besar, pangsa ekspor dalam perekonomian China terus menurun secara bertahap selama beberapa tahun terakhir, proporsinya kini lebih rendah daripada negara-negara seperti Vietnam, Jerman, dan Korea Selatan.

Sementara itu, nilai impor China terus tumbuh, mencapai lebih dari 2,64 triliun dolar AS pada 2024, lebih dari 10 kali lipat dibandingkan jumlah yang tercatat pada 2000.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi China semakin didorong oleh permintaan domestik. Pada 2024, belanja konsumen berkontribusi lebih dari 40 persen terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) China. Kontribusi ini mendorong PDB naik sebesar 2,2 poin persentase, menjadikan belanja konsumen sebagai pendorong utama roda perekonomian China.

Perkembangan sektor manufaktur China merupakan hasil dari upayanya sendiri serta kerja sama global yang tak ternilai. Hal ini didorong oleh permintaan pasar dan keunggulan komparatif.

Foto drone pada 17 Juni 2025 ini memperlihatkan ratusan mobil listrik yang akan diekspor di pangkalan logistik kereta api Pelabuhan Paihe di Hefei, Provinsi Anhui, China. (Xinhua/Zhou Mu)

Semakin banyak perusahaan asing yang mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (litbang) di China, sementara manufaktur China bertransisi ke sektor-sektor bernilai tambah tinggi.

Misalnya, ekspor kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) telah membantu mempercepat transformasi industri otomotif global. China bukan hanya "pabrik dunia", tetapi juga menjadi "laboratorium dunia".

Berlandaskan posisinya yang mapan dalam rantai nilai global, China terus meningkatkan kemampuan produksi dan inovasinya. China menargetkan untuk membantu membangun sistem rantai nilai global yang lebih inklusif, efisien, dan bermanfaat, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.

Politisi AS yang gencar menyerukan retorika "penyeimbangan kembali China" sejatinya tengah mendorong agenda pemisahan diri dari China. Namun, langkah itu tidak akan berhasil. Dalam perekonomian global, hal yang benar-benar dibutuhkan negara-negara adalah kerja sama, bukan pola pikir menang kalah.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |