Museum NTB boyong koleksi wastra dalam pameran keliling di Sumbawa

5 hours ago 3
Kedua wastra itu menjadi bukti betapa tingginya peradaban dan kekayaan ekspresi budaya masyarakat Sumbawa

Mataram (ANTARA) - Museum Negeri Nusa Tenggara Barat memboyong dua koleksi wastra berupa cipocila dan kre alang Maraja Sangaji dalam pameran keliling yang digelar di Istana Dalam Loka, Kabupaten Sumbawa.

"Kedua wastra itu menjadi bukti betapa tingginya peradaban dan kekayaan ekspresi budaya masyarakat Sumbawa," kata Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam dalam keterangan di Mataram, Kamis.

Cipocila merupakan kerudung yang dipakai oleh putri-putri Sumbawa sekitar 100 hingga 200 tahun silam. Sedangkan, kain tenun kre alang Maraja Sangaji adalah salah satu koleksi wastra tertua yang dimiliki Museum NTB.

Nuralam menceritakan sejarah singkat kain tenun kre alang tersebut yang dibuat pada abad ke-18 saat pernikahan antara Putri Mahkota Raja Sumbawa dengan Putra Mahkota Kesultanan Bima.

Pada 25 Januari hingga 25 Mei 2025, dua koleksi wastra itu pernah menjadi bagian dari promosi kebudayaan Indonesia ke kancah global dalam pameran peradaban dunia bertajuk Islamic Arts Biennale di Jeddah, Arab Saudi.

"Ini merupakan kebanggaan bagi kita semua. Hasil pemikiran perempuan-perempuan Sumbawa ternyata mendapat apresiasi di level internasional," ucap Nuralam.

Baca juga: Pameran budaya memperkaya gelaran olahraga wisata MotoGP Mandalika

Kegiatan pameran keliling wastra bertajuk 'Jejak Identitas Sumbawa' tersebut dilakukan oleh Museum NTB bekerja sama dengan Museum Daerah Sumbawa dan Museum Bala Daturanga.

Nuralam menyampaikan bahwa pameran itu merupakan kolaborasi antar museum di tingkat provinsi dan kabupaten dalam melestarikan serta memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada masyarakat luas.

Menurutnya, pameran keliling sejalan dengan program strategis 'Kotaku Museumku, Kampungku Museumku' yang diinisiasi oleh Museum NTB dengan tujuan menghadirkan museum sebagai ruang ekspresi budaya yang dekat dengan masyarakat.

Saat ini ada lima museum aktif di Nusa Tenggara Barat dengan dua di antaranya berada berada di Kabupaten Sumbawa, dua di Kabupaten Bima, dan satu di Pulau Lombok.

Wakil Bupati Sumbawa Mohamad Ansori mengapresiasi penyelenggaraan pameran keliling tersebut lantaran bisa menghidupkan kembali semangat pelestarian budaya daerah.

Ia mengungkapkan koleksi-koleksi yang bernilai budaya dan sejarah harus selalu dilestarikan, tidak hanya melalui pameran saja melainkan juga dengan bentuk program-program lain.

"Setelah kami menyaksikan koleksi dan karya-karya hasil peninggalan para raja, para nenek moyang kami, ini bernilai luar biasa estetikanya pemerintah daerah tentunya terus ingin melestarikan dan harus kami jaga supaya tidak punah," pungkas Ansori.

Baca juga: Museum NTB gelar pameran peradaban pada ajang MotoGP 2025

Baca juga: Museum NTB jalin kerja sama riset dengan lembaga kebudayaan Arab Saudi

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |