Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperkuat kesalehan sosial.
"Saya ingin dan berkewajiban mengajak umat Islam Indonesia agar menggunakan momentum Ramadhan dengan motto 'Indonesia berpuasa, mewujudkan kesalehan pribadi kepada kesalehan sosial'," katanya melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Amirsyah menekankan umat Islam harus optimistis bahwa ibadah puasa yang dilakukan selama Ramadhan bisa membentuk diri menjadi insan yang bersih lahir batin.
Mengutip pernyataan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, ia menyebutkan puasa yang terintegrasi bukan hanya menahan diri dari makan minum dan pemenuhan kebutuhan biologis, tapi juga menjadikan diri menjadi orang yang punya kemampuan memelihara, merawat dan menjaga diri.
Amirsyah menekankan pentingnya melakukan kesalehan sosial bagi masyarakat, sebab manusia merupakan umat terbaik yang diutus oleh Allah SWT ke Bumi ini. Ia juga menekankan berbagai kabar soal korupsi yang tengah melanda negeri ini bisa diminimalisasi dengan memperkuat kesalehan pribadi yang berakumulasi kepada kesalehan sosial.
"Untuk mewujudkan kesalehan sosial diperlukan langkah konkret. Pertama, perubahan sistem yang dapat mencegah korupsi dari mulai niat hingga perilaku," ujarnya.
Kedua, kata Amirsyah, yakni sumber daya yang memiliki integritas dan kapasitas yang terbukti mampu menjalankan mesin birokrasi dengan bersih. Untuk memperkuat hal ini, ia menekankan hal ini kembali kepada kesadaran kolektif, sebab seorang yang saleh akan bisa rusak pribadi dan sosialnya jika sistem yang dianutnya sudah rusak.
Menurut dia, sejumlah pahlawan nasional di Indonesia telah berupaya mewujudkan kesalehan pribadi menjadi kesalehan sosial, di antaranya seperti Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, Ketua Umum pertama MUI Buya Hamka, hingga proklamator kemerdekaan RI Soekarno dan Mohammad Hatta.
"Mereka tokoh-tokoh hebat yang patut kita lanjutkan kesalehan pribadinya kepada kesalehan sosial demi anak cucu kita dan demi kelangsungan bangsa," ucapnya.
Amirsyah menegaskan Indonesia sebagai negara penganut sistem Ketuhanan Yang Maha Esa harus menjadi kekuatan spiritual untuk membentuk pribadi yang bertaqwa.
"Oleh karena itu mari kita jadikan ibadah puasa Ramadhan sebagai muhasabah sekaligus momentum transformasi dari kesalehan pribadi kepada kesalehan sosial," tutur Amirsyah Tambunan.
Baca juga: Enam ulama Al Azhar Mesir isi syiar Ramadhan di Indonesia
Baca juga: MUI nilai beberapa kebijakan pemerintah sudah pro rakyat
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025