Tianshui (ANTARA) - Mu Changyou (59) telah bekerja di bidang pemugaran peninggalan budaya (relik) selama empat dasawarsa di Gua Gunung Maiji (Maiji Mountain Grottoes), salah satu dari empat kompleks gua paling terkenal di China.
Berawal dari pekerja magang, Mu telah menghabiskan lebih dari 10 tahun melakukan berbagai pekerjaan, seperti membersihkan gua, menata peralatan, mencampur lumpur, memilin tali rami, dan lain-lain.
Berkat interaksi dan bimbingan yang tiada henti dari para ahli berpengalaman dalam bidang ini, serta ketekunan dalam membaca buku-buku profesional dan praktik langsung, Mu akhirnya mengubah hidupnya dari seorang petani menjadi seorang konservator peninggalan budaya senior.
Selain mengabdikan tenaga dan keahliannya secara langsung pada relik-relik di gua tersebut, Mu juga merupakan seorang mentor yang penuh semangat. Dia berupaya mewariskan semua kearifannya kepada kaum muda yang bekerja di sekitarnya, serta berkontribusi bagi keberlanjutan Gua Gunung Maiji.

Mu Changyou (kiri), seorang penikmat peninggalan budaya dari lembaga seni Maiji Mountain Grottoes, memandu muridnya dalam memulihkan patung di sebuah gua di Grottoes di Kota Tianshui, Provinsi Gansu, China barat laut, pada 16 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/Cai Xiangxin

Mu Changyou (kanan), seorang konservator peninggalan budaya dari institut seni Gua Gunung Maiji, membimbing muridnya di sebuah gua di Gua Gunung Maiji yang terletak di Kota Tianshui, Provinsi Gansu, China barat laut, pada 16 Juli 2025. ANTARA/Xinhua/Chen Bin

Sebuah foto drone yang diambil pada 16 Juli 2025 menunjukkan pemandangan sebagian dari Maji Mountain Grottoes di Kota Tianshui, Provinsi Gansu, China barat laut. ANTARA/Xinhua/Chen Bin

Mu Changyou (kanan) dan He Ju, pemulih peninggalan budaya dari lembaga seni Maiji Mountain Grottoes, melakukan pekerjaan perlindungan dan restorasi di sebuah gua Maji Mountain Grotoes di Kota Tianshui, Provinsi Gansu di barat laut China pada 2 November 2024. ANTARA/Xinhua/Chen Bin

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.