Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI kembali menggelar Misi Bisnis INALAC (Indonesia-Amerika Latin dan Karibia) pada tahun ini dalam rangka menguatkan posisi dan citra industri Indonesia di pasar kawasan Amerika Latin.
“Misi ini dilaksanakan dengan semangat komitmen yang lebih besar lagi untuk menggarap potensi dari mitra kita di kawasan Amerika Latin sebagai pasar non-tradisional yang sangat potensial bagi Indonesia,” kata Direktur Amerika II di Kemlu RI Riris Wusananingdyah dalam temu media di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan bahwa agenda INALAC tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 22—23 September 2025 di Sao Paulo, Brasil, yang dikenal sebagai pusat bisnis baik untuk Brasil maupun di tingkat kawasan Amerika Selatan secara keseluruhan.
Sejumlah 17 perusahaan Indonesia berskala menengah hingga besar di berbagai sektor, di antaranya otomotif dan suku cadang kendaraan, pertahanan strategis, kesehatan, makanan dan minuman, serta energi, akan ikut serta dalam misi bisnis itu, kata Riris.
Direktur di Kemlu RI itu menyampaikan bahwa dalam agenda tersebut, para pelaku bisnis dari Indonesia akan dipertemukan dengan 200 perusahaan dari seantero Amerika Latin baik melalui pertemuan bisnis maupun visitasi perusahaan.
Untuk Misi Bisnis INALAC kali ini, Kemlu RI telah menetapkan secara spesifik sektor-sektor industri mana yang dituju, sehingga perusahaan Indonesia yang ikut serta dalam misi bisnis tersebut benar-benar merupakan representasi dari kemajuan industri nasional, kata dia.
Misi bisnis kali ini juga merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan di negara Amerika Latin setelah misi bisnis INALAC pada September 2024 digelar di Lima, Peru, serta lima kali penyelenggaraan Forum Bisnis INALAC sebelumnya di Jakarta pada 2019—2023.
Lebih lanjut, Riris menyampaikan bahwa misi bisnis ini memiliki nilai penting saat Indonesia memiliki peluang besar dalam mendapat berbagai komoditas bumi dari Amerika Latin, seperti litium dari Argentina, minyak bumi dari Venezuela, dan komoditas pertanian dari Brasil dan Peru.
Sebaliknya, Indonesia dapat memperkuat ekspor pada komoditas yang mendapat sambutan luas dari Amerika Latin, di antaranya produk otomotif dan suku cadang, alas kaki, dan minyak kelapa sawit (CPO), ucap dia.
Menurut keterangan Kemlu RI, nilai perdagangan total antara Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia meningkat signifikan dari angka 7,59 miliar dolar AS pada 2018 menjadi 14,43 miliar dolar AS pada 2024.
Baca juga: Presiden hadir di PBB cerminkan kepemimpinan RI atas negara berkembang
Baca juga: RI sesalkan pencabutan visa pejabat Palestina untuk hadiri sidang PBB
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.