Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Migrant Care Jember meningkatkan pemberdayaan purna pekerja migran Indonesia (PMI) dengan menggelar workshop "Manajemen Bisnis untuk Lembaga Ekonomi Purna Pekerja Migran" di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
"Salah satu aspek yang turut kami sorot yakni berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi purna pekerja migran dan keluarganya karena sebagian purna PMI memiliki usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," kata Koordinator Migrant Care Jember Bambang Teguh Karyanto dalam kegiatan workshop di Jember.
Menurutnya Migrant Care bersama 10 pemerintah desa yakni Desa Sidomulyo, Sidomukti, Wonoasri, Ambulu, Sabrang, Dukuh Dempok, Balung Lor, Bagorejo dan Puger Kulon di wilayah Kabupaten Jember telah bekerja sama untuk membentuk Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) sebagai komitmen mewujudkan pelindungan pekerja migran dan keluarganya dimulai dari desa.
"Hingga kini, Desbumi telah memiliki beragam jenis UMKM yang dikelola individu maupun kelompok usaha bersama (KUB) dan badan usaha ekonomi koperasi dengan nama Koperasi Bakti Migran Bersinar," tuturnya.
Baca juga: Migrant Care Jember perluas kerja sama Pemdes kelola migrasi aman PMI
Baca juga: Migrant Care Jember cegah ekstremisme calon PMI melalui Desbumi
Ia menjelaskan masih terdapat tantangan-tantangan yang menghambat pencapaian optimal keberhasilan usaha purna PMI yang dijalankan, salah satu tantangan yang terekam dalam survei potensi ekonomi yang dilakukan Migrant Care Jember pada tahun 2024 yakni perihal manajemen bisnis.
"Aspek yang perlu dikelola secara optimal dalam manajemen bisnis oleh Desbumi yakni pengendalian sumberdaya atau potensi secara efektif dan efisien," katanya.
Menurut dia, usaha yang dijalankan mereka secara individu maupun kelompok memiliki potensi yang bagus, namun perlu upaya membangun dan mempromosikan citra produk agar bisa menarik minat konsumen lebih luas.
Baca juga: Banyuwangi berdayakan mantan pekerja migran melalui program Desbumi
Baca juga: Migrant Care Jember dorong ekonomi inklusif untuk UMKM purna PMI
Sementara salah seorang purna pekerja migran, Lisa Widyawati mengatakan kegiatan workshop tersebut sangat bermanfaat untuk para pekerja migran yang memiliki usaha karena keterbatasan informasi yang dimiliki para purna PMI.
"Kami berharap bisa memasarkan produk purna pekerja migran semakin luas dan mengembangkan usaha dengan manajemen bisnis yang efektif dan efisien," ujarnya.
Dalam workshop tersebut, Migrant Care Jember menghadirkan pengusaha Batik Notohadinegoro sekaligus anggota DPRD Jember Indi Naidha sebagai narasumber dan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Jember Yuliana Harimurti, namun sangat disayangkan Kepala Disperindag Jember tidak hadir dan tidak mendelegasikan bawahannya untuk hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan tersebut juga dipamerkan sejumlah produk unggulan dari purna pekerja migran seperti batik ecoprint berupa kain, tas, sepatu, pernak-pernik atau aksesoris, kemudian makanan ringan dan minuman jamu khas asal desa para purna pekerja migran tersebut.
Baca juga: Migrant Care: Orang muda sasaran TPPO baru sektor kejahatan digital
Baca juga: Korban TPPO masih minim manfaatkan skema permodalan usaha
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025