Banyumas (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan semangat gotong royong menjadi kunci keberhasilan program renovasi rumah rakyat agar pelaksanaannya tepat sasaran, transparan, dan berdampak langsung bagi masyarakat.
Saat penyerahan secara simbolis rumah warga yang direnovasi melalui kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat di Desa Dawuhan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu sore, Menteri PKP mengapresiasi peran berbagai pihak yang ikut membantu mewujudkan rumah layak huni bagi warga berpenghasilan rendah.
“Terima kasih kepada PT Astra International dan Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah ikut membangun rumah untuk rakyat. Kita jaga bersama agar semua program pemerintah dan CSR (Corporate Social Responsibility) dilaksanakan dengan baik, transparan, dan tanpa penyimpangan,” katanya.
Ia mengatakan pemerintah memprioritaskan perbaikan rumah tidak layak huni di seluruh Indonesia, dengan anggaran mencapai Rp8 triliun pada tahun 2026.
Baca juga: Prabowo tegaskan komitmen perjuangkan hak rakyat atas rumah layak
Dari total 26,3 juta rumah yang belum layak huni, kata dia, sebagian besar akan menjadi sasaran program renovasi.
“Delapan puluh persen anggaran kementerian akan digunakan untuk memperbaiki rumah rakyat agar menjadi layak huni. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara untuk rakyat miskin,” kata Ara, panggilan akrab Maruarar Sirait.
Sementara itu, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengatakan program renovasi rumah rakyat menjadi bukti meningkatnya kepercayaan publik dan dunia usaha terhadap pemerintah.
“Partisipasi dunia usaha luar biasa. Dari CSR Astra dan Buddha Tzu Chi saja sudah ada sekitar 30.000 unit rumah yang dibangun, dengan total nilai hampir Rp1 triliun. Ini menunjukkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah dan Presiden Prabowo,” katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































