Menteri P2MI: Migran Center cegah lulusan PT jadi korban TPPO

2 months ago 40

Semarang (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding berupaya mencegah para sarjana atau lulusan perguruan tinggi menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) melalui keberadaan Migran Center di kampus.

"Yang kena perdagangan orang karena terjebak online itu, gaji besar, tidak diverifikasi, itu rata-rata anak-anak lulusan perguruan tinggi," katanya saat meresmikan Migran Center di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis.

Peresmian Migran Center melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dirjen Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dwi Setiawan Susanto dan Rektor Undip Suharmono disaksikan Menteri Karding.

Menurut dia, pendirian Migrant Center karena memang korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) akibat penipuan kerja di luar negeri rata-rata lulusan pendidikan sarjana.

"Saya 'profiling' kan yang dipulangkan 500 orang waktu itu, rata-rata anak perguruan tinggi. Nah, oleh karena itu kita harus siapkan namanya Migrant Center," katanya.

Baca juga: Menteri P2MI soroti perhatian khusus Presiden terhadap pekerja migran

Ia menjelaskan keberadaan Migran Center di Undip itu sebagai wadah pusat informasi, pelatihan, hingga pelayanan bagi para calon pekerja migran Indonesia.

"Di sini ada informasinya, di sini ada pelatihannya, baik 'soft skill' maupun 'skill' pelatihan bahasanya sudah di situ juga, dan semua hal yang terkait persiapan pemberangkatan kita olah di sini. Ini jadi satu ekosistem yang mempersiapkan orang, mau butuh apa saja informasi soal lapangan pekerjaan, ada di sana," katanya.

Karding juga mendorong Undip membuat ekstrakurikuler bagi mahasiswa untuk belajar bahasa asing sebagai persiapan kerja di luar negeri.

"Yang mau kerja di luar negeri, langsung bahasanya kita ekstrakurikuler-kan, bahasa Jepang, bahasa Korea atau bahasa Inggris. Saran saya sih begitu, atau kalau enggak kita buat kelas migran di kampusnya. Kelas ekstrakurikuler-kan, sehingga anak-anak yang mau berangkat ke luar negeri, kita masukkan di situ. Itu mungkin akan membantu," katanya.

Selain peresmian Migrant Center, KemenP2MI menggelar bursa kerja di Undip dengan lowongan pekerjaan di luar negeri.

Bursa kerja digelar dengan harapan para mahasiswa Undip maupun masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri bisa mendapatkan informasi lowongan kerja.

Masyarakat juga bisa mengakses informasi lowongan pekerjaan di luar negeri melalui website "siskop2mi.bp2mi.go.id" atau mendatangi Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.3

Baca juga: Menteri P2MI resmikan Desa Migran Emas, targetkan pertumbuhan ekonomi

Baca juga: Menteri P2MI ajak kepala daerah latih calon pekerja migran

Baca juga: Kementerian P2MI bangun shelter Migran di perbatasan Kalbar

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |