Jakarta (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding bersama perwakilan Ikatan Alumni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (IKA UNTIRTA), Rabu membahas peluang kerja sama pelatihan pekerja migran Indonesia (PMI).
Dalam pertemuan di Kementerian P2MI Jakarta, Menteri Karding menyampaikan permasalahan klasik yang pada umumnya dialami pekerja migran Indonesia (PMI), yaitu berangkat secara non-prosedural atau ilegal.
"Di non-prosedural itu menurut Bank Dunia tahun 2017, 8 tahun lalu itu, (ada sebanyak) 4,3 juta. Prosedural sekarang 5,2 sekian. Tapi 8 tahun lalu non-prosedural berarti lebih besar (daripada prosedural)," ujar Menteri Karding.
Selain menyampaikan permasalahan tersebut, Menteri Karding juga menyampaikan sejumlah rencana untuk melakukan peningkatan keterampilan terhadap pekerja migran Indonesia karena masih banyak pekerja migran Indonesia yang kemampuannya masih rendah.
"Meningkatkan keterampilan. Keterampilan pekerja migran Indonesia dengan arah membuka lapangan kerja sekaligus menambah devisa," kata Menteri Karding.
Untuk itu, dalam kesempatan tersebut Menteri Karding berharap IKA Untirta bisa membantu Kementerian P2MI dalam memberikan pelatihan bagi para calon pekerja migran Indonesia.
"Jadi teman-teman Untirta kalau memang mau fokus pada teknik pelatihan misalnya, itu bisa mengambil celah di sini," kata Menteri Karding.
Sementara itu, Ketua Umum IKA Untirta Lamhot Sinaga menyambut baik rencana kerja sama tersebut. Lamhot Sinaga menyebut banyak alumni Untirta yang saat ini bekerja di bidang petrochemical di Qatar.
Baca juga: KemenP2MI ajak kerja sama PP Muhammadiyah berdayakan pekerja migran
"Jadi kami juga banyak alumni-alumni kami itu, yang tadinya dia bekerja di industri di Cilegon, karena Cilegon itu kan kawasan industri. Ya, teman-teman saya sendiri itu banyak sekarang yang sudah bekerja di Qatar. Ya, kebetulan kan di Cilegon itu kan banyak petrochemical industri," kata dia.
Baca juga: Pemerintah perkuat pengawasan siber lindungi PMI dari eksploitasi
Lamhot juga menyatakan bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan IKA Untirta terkait rencana pemberian pelatihan bagi para calon pekerja migran Indonesia agar mereka bisa bekerja di luar negeri.
"Kami juga bersounding, Pak Menteri, kepada pak rektor, pak rektor sangat menyambut positif, apabila nanti kementerian ini memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan (kepada) pekerja migran (pelatihan) yang lebih berkualitas lagi," demikian katanya.
Baca juga: Menteri Arifah tekankan pentingnya perkuat ketahanan keluarga PMI
Pewarta: Katriana
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025