Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menggelar Human Capital Summit (HCS) 2025 untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di sektor ESDM.
"Jadi ini harus betul-betul kita mampu beradaptasi dengan lapangan pekerjaan. Kami hanya menyiapkan roadmapnya. Tapi kampus segera menyesuaikan. Jangan kampus melahirkan output lulusan kampus yang tidak adaptif dengan tuntutan lapangan pekerjaan," ujar Bahlil dalam Human Capital Summit (HCS) 2025 di Jakarta, Selasa.
Acara itu diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM, serta diikuti oleh lebih dari 4.000 peserta dari dalam dan luar negeri.
Bahlil membeberkan tiga tugas utama Kementerian ESDM, yakni menaikkan lifting minyak dan gas bumi (migas), membangun hilirisasi di semua sektor, dan transisi energi.
Untuk memuluskan tujuan itu, dibutuhkan lebih dari 6,2 juta lapangan pekerjaan hingga tahun 2030.
Tercatat, saat ini terdapat 3.746 jenis pekerjaan di sektor ESDM, 487 jenis di antaranya adalah jenis pekerjaan baru pada tiga sektor utama, yakni Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE), migas, serta geologi, mineral, dan batubara (geominerba).
Bahlil pun menegaskan bahwa dalam Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan terus menerus dan kreatif untuk menciptakan peluang lapangan pekerjaan, termasuk dengan bantuan pemangku kepentingan dan badan usaha terkait.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahyo menyampaikan bahwa salah satu tujuan diselenggarakannya HCS 2025 adalah untuk penyerahan Policy Document on Human Capital Development in the Framework of Energy Transition Towards NZE 2060, yaitu dokumen panduan dalam pengembangan SDM sektor ESDM.
Adapun pada HCS 2025, terdapat 20 mitra kerja sama, yaitu 4 negara mitra (Jepang, Selandia Baru, Swiss, dan China), 3 Badan Usaha Milik Negara (BUMN), 7 pemerintah daerah, 6 badan usaha/organisasi non-pemerintah, Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC), serta 2 badan usaha dari China.
Selain itu, terdapat pula nilai komitmen kerja sama yang sudah berjalan dan akan datang, sebesar Rp530,65 miliar. Dari angka tersebut, sektor migas menyumbang Rp78,5 miliar; geominerba Rp46,2 miliar; KEBTKE Rp346 miliar; serta beasiswa dan lainnya sebesar Rp59,8 miliar.
Human Capital Summit 2025 bertujuan untuk merancang dan mengusulkan kerangka kebijakan yang komprehensif untuk mendukung percepatan transformasi tenaga kerja dalam menghadapi hilirisasi dan ketahanan energi, yang selaras dengan tujuan transisi energi Indonesia.
Baca juga: BPSDM Kementerian ESDM meluncurkan 2nd Human Capital Summit 2025
Baca juga: Kementerian ESDM-Aquatera kerja sama pengembangan SDM transisi energi
Baca juga: Indonesia-China jalin kerja sama pengembangan SDM di industri nikel
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025