Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengajak seluruh dosen di Indonesia untuk saling berkolaborasi guna meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia.
"Riset kita harus kuat bapak/ibu, sekalian ya. Kemarin Pak Presiden bilang harus ada yang dapat Nobel 20-30 tahun lagi, harus masuk peringkat 100 besar. Jadi memang ya kita bangsa besar, jangan sampai kita kalah dengan negara-negara tetangga, ini adalah national pride," kata Mendiktisaintek Brian Yuliarto dalam peluncuran Program Riset Prioritas Tahun Anggaran 2026 di Jakarta, Selasa.
Mendiktisaintek menekankan kerja sama yang solid harus dilakukan oleh para akademisi di Indonesia untuk mencapai target tersebut.
"Jangan gengsi-gengsi pak, kita kolaborasi, keroyokan aja. Ini kita mohon maaf ya, ngelawan Malaysia udah peringkat 88, ngelawan Singapura peringkat 20 besar. Nggak mungkin kita sendiri-sendiri pak, keroyokan aja kalau perlu," ujar Mendiktisaintek.
Baca juga: Mendiktisaintek dorong perguruan tinggi perluas kolaborasi dan riset
Menteri Brian menyebutkan kolaborasi dalam hal riset adalah hal lumrah yang dilakukan oleh para akademisi di negara maju.
"Mari kita kolaborasi, jangan hitung-hitungan. Kita royal saja untuk berkolaborasi. Nggak punya alat, jangan jadi hambatan. Di tempat lain, kampus lain ada yang punya alat," ujar Mendiktisaintek.
Mendiktisaintek menuturkan dirinya kerap meminta tolong kepada koleganya sesama akademisi di luar negeri untuk melakukan pengukuran khusus dengan alat yang belum dimiliki Indonesia.
"Jadi sebenarnya banyak jalan kalau kita mau, kalau kita tekun. Tapi kuncinya memang itu, harus terus tekun," ucap Mendiktisaintek Brian Yuliarto.
Baca juga: Mendiktisaintek: Publikasi bukan untuk pangkat, tapi ilmu pengetahuan
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada Mendiktisaintek Brian Yuliarto untuk menyiapkan SDM bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Ia juga meminta jajarannya agar Universitas Indonesia (UI) bisa tembus atau masuk dalam jajaran 100 universitas terbaik dunia.
Presiden Prabowo menyebut capaian UI di peringkat 200 besar akan menjadi pemacu bagi perguruan tinggi lain, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), untuk meningkatkan daya saing di tingkat global.
"Untuk pertama kalinya Universitas Indonesia tembus top 200 QS ranking universitas. Top 200. Tapi Menteri Pendidikan, Sains dan Teknologi, dan wakil menteri saya minta top 100. Bisa? Bisa," kata Presiden Prabowo.
Baca juga: Prabowo minta UI bisa tembus 100 universitas terbaik dunia
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































