Semarang (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid menargetkan 322 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di Jawa Tengah dapat terselesaikan dalam tiga tahun ke depan.
"Dari target 322 RDTR di Jawa Tengah, baru 60 RDTR yang sudah ada," kata Nusron usai berdialog dengan kepala daerah se-Jawa Tengah di Semarang, Kamis.
Sementara nasional ditargetkan tersusun 2 ribu RDTR di berbagai wilayah di Indonesia.
Ia menyebut dalam tiga tahun penyusunan RDTD dapat diselesaikan dengan mengutamakan prinsip prudensialitas dengan dimensi ketahanan pangan.
Ia menilai keberadaan RDTR sangat penting demi memacu masuknya investasi.
"Oleh karena itu kami sudah berkomitmen untuk membagi tugas antara pemerintah pusat dan daerah dalam penyelesaian RDTR," katanya.
Ia juga mengingatkan agar jangan sampai RDTL yang disusun menabrak lahan persawahan yang sudah ada.
"Intinya ketahanan pangan nomor satu, kemudian industrinya tidak melahap lahan pertanian," tambahnya.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut provinsi ini sebagai lumbung pangan nasional.
Selain itu, kata dia, Jawa Tengah juga menjadi provinsi yang seksi untuk berinvestasi.
Ia mengingatkan area pertanian yang sudah ada tersebut jangan sampai digerogoti sehingga berdampak terhadap target ketahanan pangan.
"Data menunjukkan setiap tahun berkurang. Oleh karena tempat yang sudah jalur hijau ini harus dipertahankan, jangan semena-mena menggunakan jalur ini," katanya.
Baca juga: Menteri ATR sinergikan pengadaan lahan untuk capai ketahanan pangan
Baca juga: Menteri ATR targetkan digitalisasi sertifikat tanah selesai 5 tahun
Baca juga: Menteri ATR berharap terwujud keadilan sosial di bidang pertanahan
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025