Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi meyakini bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Ini merupakan gagasan yang perlu didukung oleh semua pihak, di mana Bapak Presiden sudah menegaskan bahwa bahan-bahannya harus berasal dari daerah setempat. Artinya presiden menginginkan ada dampak yang positif di lingkungan sekitar masyarakat, adanya pertumbuhan ekonomi karena seluruh bahan baku makanan ini diharapkan bersumber dari masyarakat sekitar," kata Menteri Arifah Fauzi di SD Negeri 01/02 Susukan, Jakarta, Selasa.
Baca juga: Menteri Arifah pantau pelaksanaan MBG tiga sekolah di Jaktim
Pihaknya juga mengingatkan pentingnya pengasuhan positif untuk memberikan makanan bergizi di dalam keluarga.
"Ibu juga harus di-edukasi untuk pola asuh, bagaimana memberikan makanan yang bergizi di dalam keluarga," kata Arifah Fauzi.
KemenPPPA ikut mengawal pelaksanaan program MBG karena target dalam program ini adalah para ibu dan anak-anak, yang merupakan fokus kerja-kerja KemenPPPA selama ini.
Pada Selasa, Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi memantau langsung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tiga sekolah di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, yakni PAUD Al Marzuqiyah, SD Negeri 01 Susukan, dan SD Negeri 02 Susukan.
Baca juga: DPR dampingi Pemerintah dalam perbaikan program MBG ke depan
Makan bergizi gratis, yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi diberlakukan sejak 6 Januari 2025 di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia.
Ada sekitar 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi buat anak-anak sekolah dan ibu hamil. Dapur-dapur MBG itu tersebar di 26 provinsi.
Setiap dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.
Baca juga: SPPG Purwakarta temukan sejumlah anak yang tak terbiasa makan nasi
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025