Sumenep (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus menggencarkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) menyusul banyaknya warga yang terserang jenis penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
"PSN perlu ditingkatkan, karena berdasarkan data kami, jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) cenderung meningkat," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes-P2KB Pemkab Sumenep Achmad Syamsuri di Sumenep, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan, jumlah warga Sumenep yang terserang DBD terdata sebanyak 178 orang yang tersebar di Kecamatan Lenteng, Dungkek dan Kecamatan Guluk-Guluk.
"Di Puskesmas Lenteng dengan 22 pasien. Selanjutnya yaitu Puskesmas Dungkek dan Guluk-Guluk masing-masing menangani 12 pasien," katanya.
Baca juga: Kasus DBD di Sumenep mencapai 1.243 orang
Baca juga: RS Sumenep Rawat Puluhan Pasien DBD, Dua Meninggal
Menurut Syamsuri, jumlah penderita DBD sebanyak 178 orang itu terhitung sejak tanggal 1 Januari hingga 5 Februari 2025.
"Karena itu, upaya untuk menekan penyebaran penyakit terus kami lakukan. Di antaranya dengan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk," katanya.
Kegiatan ini, sambung dia, dengan melibatkan semua tenaga medis di berbagai puskesmas yang tersebar di 27 kecamatan daratan dan kepulauan.
Dinkes Sumenep juga melakukan penyelidikan epidemiologi untuk menelusuri sumber penularan sekaligus memutus mata rantai penyebaran penyakit.
Sementara itu, pada 2024, jumlah warga Sumenep yang terdata terserang DBD sebanyak 1.243 orang.
Baca juga: Pemkab Dompu tetapkan status KLB demam berdarah
Baca juga: Kemenkes minta masyarakat jaga pola hidup sehat untuk cegah DBD
Baca juga: Jaksel fokus PSN tekan DBD tinggi pada sejumlah kecamatan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025