Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir mengatakan akan melanjutkan sinergisitas lintas kementerian yang sudah dijalin menteri sebelumnya untuk membangun bidang kepemudaan di Tanah Air.
"Kami akan coba bersinergi dengan banyak kementerian seperti Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan Tinggi, dan lain-lain. Nah ini yang saya rasa saya baru bisa jawab sampai saat ini seperti itu," kata Erick Thohir kepada media seusai acara Serah Terima Jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga RI di Jakarta, Kamis.
Dia menyampaikan hal itu berkaitan dengan rencana pembangunan bidang kepemudaan yang dijalankannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru menggantikan Dito Ariotedjo.
Baca juga: Menpora ingin organisasi pemuda jadi tolok ukur pembangunan kepemudaan
Ia mengatakan, Kementerian Pemuda dan Olahraga memainkan peranan sebagai koordinator lintas kementerian untuk menjalankan program kepemudaan karena banyak kementerian telah menggulirkan program untuk pembangunan bidang kepemudaan.
Erick mengaku sepakat dengan apa yang sudah dijalankan karena sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa program-program yang digulirkan harus efektif dan efisien.
Dia menegaskan bahwa kementerian yang dipimpinnya juga akan memberikan prioritas terhadap pembangunan kepemudaan maupun olahraga yang mencakup semua cabang.
Dia menambahkan, bahwa Menteri Sekretaris Negara juga telah menyampaikan penugasan lain untuknya. Namun Erick enggan menyampaikan penugasan baru tersebut karena akan dibahas lebih lanjut dalam rapat pimpinan.
"Jadi, mohon waktunya gitu. Tapi saya apresiasi dengan kinerja Pak Dito, tidak hanya sebagai tentu pribadi, tetapi sebagai anak buahnya di unit organisasi olahraga lainnya," katanya.
Baca juga: Erick Thohir: Jangan pertanyakan keberpihakan saya pada olahraga
Baca juga: Menpora baru Erick Thohir tekankan terobosan dan evaluasi
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
