Menlu Uni Eropa berkumpul bahas Rusia, Ukraina hingga Gaza

1 day ago 5

Istanbul (ANTARA) - Para menteri luar negeri Eropa berkumpul di Luksemburg pada Senin untuk membahas berbagai isu termasuk situasi di Ukraina dan Gaza, menyerukan gencatan senjata dan tekanan lebih lanjut terhadap Rusia.

Menurut UE, para menteri tersebut akan membahas perang Ukraina, situasi di Timur Tengah termasuk Suriah, hubungan UE-Afrika, isu-isu di Balkan Barat dan hubungan Azerbaijan-Armenia pada pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri.

“Saya pikir kita harus memberikan tekanan maksimal pada Rusia untuk benar-benar mengakhiri perang ini, karena dibutuhkan dua pihak untuk menginginkan perdamaian. Hanya dibutuhkan satu pihak untuk menginginkan perang,” kata kepala kebijakan luar negeri UE Kaja Kallas dalam pernyataannya kepada media.

Menteri luar negeri Prancis Jean Noel-Barrot mengatakan Rusia “tidak punya niat” untuk menyetujui gencatan senjata.

“Saya meminta Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi sekeras mungkin terhadap Rusia untuk mencekik ekonominya dan mencegahnya dari mengobarkan upaya perangnya,” katanya.

Barrot menekankan bahwa AS juga dapat memaksa Rusia untuk duduk di meja perundingan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen memperingatkan bahwa Rusia menunjukkan "pengabaian penuh" terhadap proses perdamaian.

"Kita perlu meningkatkan sanksi, dan itulah yang sedang kita kerjakan dalam paket ke-17," kata Valtonen.

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski menyatakan bahwa ia "terkejut" oleh serangan Rusia baru-baru ini di wilayah Suma, Ukraina.

"Saya berharap Presiden [Donald] Trump, pemerintah AS melihat bahwa pemimpin Rusia mengejek niat baik mereka, dan saya berharap keputusan yang tepat diambil," tambahnya.

Para menteri tersebut juga membahas situasi di Gaza saat ini, mereka mendesak kedua pihak kembali ke gencatan senjata, pemberian akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan karena keadaannya lebih buruk daripada sebelumnya.

Komisaris Eropa untuk kesetaraan, kesiapsiagaan, dan manajemen krisis, Hadja Lahbib, mendesak agar gencatan senjata diperbarui dan bantuan dapat diakses di Gaza.

“Akses diblokir sepenuhnya oleh Israel. Makanan hampir habis sementara gudang-gudang di luar Gaza penuh dengan makanan yang disimpan di sana karena kami tidak bisa masuk,” kata Lahbib.

“Tidak ada staf internasional UNRWA yang tersisa di Gaza dan Tepi Barat, dan jumlah kematian dapat meningkat, bahkan dapat meroket tanpa bantuan penting ini masuk ke Gaza dalam waktu dekat,” tambahnya.

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |