Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan setiap Koperasi Desa Merah Putih berpotensi meraih keuntungan hingga Rp1 miliar per tahun.
Dalam jumpa pers, di Jakarta, Senin, Budi Arie mengatakan dengan target pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih, maka keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp80 triliun per tahun.
“(Koperasi) bisnisnya monopoli dan captive market, masa tidak untung,” ujarnya.
Namun, Budi Arie menekankan bahwa keberhasilan koperasi dalam menghasilkan keuntungan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia.
Untuk itu, Kementerian Koperasi berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi pengelola koperasi melalui serangkaian program, termasuk pelatihan, pendampingan, sertifikasi, supervisi, hingga penyediaan asisten bisnis.
Mengenai biaya pelatihan pengelola dan pengawas koperasi, opsi daring dan hybrid, menurutnya, sedang dipertimbangkan untuk efisiensi dan aksesibilitas.
Kemenkop memperkirakan akan ada sekitar 400 ribu pengurus dan diperkirakan 1,2 juta orang yang akan terlibat dalam pengelolaan berbagai unit usaha Koperasi Desa Merah Putih.
Pemerintah menargetkan pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia saat peluncuran pada 12 Juli 2025 mendatang. Budi Arie memperkirakan anggaran untuk membentuk 80 ribu Kopdes Merah Putih mencapai Rp400 triliun.
Ketika ditanya terkait skema pembiayaan pembentukan Kopdes, Budi Arie mengatakan itu bakal disusun oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.
Ia menambahkan bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) juga akan dilibatkan dalam pembentukan Kopdes Merah Putih dalam mengawal keuangan dan pinjaman.
Baca juga: Kemenkop optimistis 390 Kopdes Merah Putih terbentuk di Malang
Baca juga: Kemenkop luncurkan website Kopdes Merah Putih untuk pantau koperasi
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025