Medan (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut Kota Medan merupakan kota dengan Digital Competitiveness Index (DCI) tertinggi secara nasional di luar Pulau Jawa.
"Secara nasional Kota Medan peringkat ketujuh, di mana enam kota di atasnya semuanya berada di Pulau Jawa," ujar Meutya Hafid pada peluncuran program Garuda Spark di Medan, Sabtu.
Ia mengatakan Kota Medan mengungguli Kota Depok, Kota Bengkulu, dan Kota Semarang yang berada di peringkat kedelapan sampai kesepuluh.
Sementara peringkat pertama sampai keenam berada di Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Bandung, Tanggerang Selatan, Surabaya, Yogyakarta, dan Malang.
"Peringkat ketujuh dari ratusan kabupaten/kota itu luar biasa," kata dia.
DCI sendiri adalah suatu metode untuk memetakan daya saing digital suatu wilayah, yang dapat merujuk pada East Ventures–Digital Competitiveness Index (EV-DCI) di Indonesia atau indeks serupa di tingkat global. EV-DCI secara spesifik mengukur daya saing digital melalui tiga sub-indeks (input, output, penunjang), sembilan pilar, dan 50 indikator untuk menilai perkembangan ekonomi digital.
Menurut Meutya Hafid, prestasi tersebut harus terus ditingkatkan oleh pemerintah kota agar Medan menjadi salah satu kota yang memiliki potensi luar biasa.
"Kita harapkan terus mempertahankan prestasi-prestasi yang membanggakan ini," sebut dia.
Wali Kota Medan Rico Tri Putra Waas mengatakan prestasi itu merupakan modal pemerintah daerah untuk menjadi lebih baik lagi, termasuk di dunia digital.
"Intinya kita harus siap lebih baik lagi," ujarnya.
Baca juga: Menkomdigi ajak kaum ibu lebih melek digital
Baca juga: Menkomdigi ingatkan pemuda gunakan internet untuk dorong produktivitas
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































