Menko Pangan: Kopdes Merah Putih cegah tengkulak di desa

2 months ago 16
Koperasi Desa ini bertujuan untuk menghabisi tengkulak-tengkulak di desa

Kupang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan program Koperasi Desa Merah Putih yang sudah berjalan saat ini bertujuan untuk mencegah tengkulak dan memajukan petani di Indonesia.

"Koperasi Desa ini bertujuan untuk menghabisi tengkulak-tengkulak di desa, kalau tidak nanti saat petani mau ambil pupuk melalui tengkulak dan hasil panennya bagi dua nanti masyarakat rugi," katanya di Kupang, Jumat.

Hal itu disampaikan Zulhas sapaan Zulkfli Hasan saat meninjau Kopdes Merah Putih di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang didampingi Gubernur NTT Melki Laka Lena.

Baca juga: Zulhas nilai Kopdes Merah Putih Penfui Kupang sangat lengkap

Zulkifli mengatakan Kopdes Merah Putih bukan sekadar lembaga simpan pinjam, melainkan badan usaha produktif yang disiapkan untuk menjadi solusi dari rantai distribusi pangan, pupuk hingga kebutuhan pokok.

Di Kopdes Merah Putih Penfui Timur, Menko Zulkifli melihat sendiri pelayanan kesehatan yang disediakan di Kopdes itu, kemudian untuk sektor pertanian juga ada, penjualan pupuk juga ada, pangan seperti beras juga ada.

Menurutnya masyarakat dapat berbelanja kebutuhan pokok di Kopdes Merah Putih, dengan harga yang terjangkau.

Baca juga: Zulhas pastikan kopdes di Tuban yang sempat tutup beroperasi kembali

Untuk pupuk bagi petani dia mengatakan, Kopdes Merah Putih sudah memiliki izin resmi untuk menjual pupuk.

Oleh karena itu jika ada kendala dalam distribusi pupuk, dia meminta Bupati sebagai Ketua Satgas Pangan Kabupaten untuk langsung mengambil tindakan.

"Kalau pupuknya tersendat, komplain langsung ke Pupuk Indonesia, kalau tidak mempan lapor saya, tinggal kita geser kalau mau," ujar dia.

Baca juga: Menko Pangan Zulkifli sebut KDMP Sinduadi Sleman ideal dan terbaik

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |