Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa kepergian diplomat senior dan ahli hukum laut internasional Indonesia Hasjim Djalal merupakan kehilangan besar bangsa Indonesia.
Pasalnya, kata dia, nama Hasjim tak akan pernah terlupakan dalam sejarah diplomasi dan perjuangan menegakkan kedaulatan Indonesia di laut serta penerimaan dunia atas konsep negara kepulauan yang ikut digagas oleh almarhum.
"Harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Begitu kata pepatah lama," ujar Yusril saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Pagi hari ini Menko menyempatkan diri untuk bertakziah ke kediaman Hasjim yang wafat tadi malam di Jakarta.
Yusril menuturkan bahwa Hasjim merupakan diplomat besar yang dimiliki bangsa Indonesia karena pernah menjadi Duta Besar (Dubes) atau Kepala Perwakilan Tetap Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dubes di Kanada, dan Dubes di Jerman.
Selain sebagai diplomat, kata dia, Hasjim juga merupakan seorang akademisi yang mendalami hukum laut, bagian dari hukum internasional.
"Oleh karena itu, pemikiran beliau bersama dengan almarhum Prof. Mochtar Kusumaatmadja sangat besar dalam penyusunan UNCLOS atau Konvensi PBB tentang Hukum Laut," ungkapnya.
Yusril mengaku telah mengenal Hasjim sejak lama. Dia menilai penampilan almarhum sangat bersahaja dan sikapnya ramah serta rendah hati.
Ketika buku cetak masih mendominasi pasar, sebelum digantikan e-book pada zaman sekarang, dia sering bertemu Hasjim di toko buku, baik di Jakarta maupun di Singapura.
"Beliau merupakan tipe manusia pembelajar tanpa henti. Hari ini beliau pergi meninggalkan kita semua," tutur Yusril.
Baca juga: Profil Hasjim Djalal, diplomat senior Indonesia yang tutup usia
Baca juga: Kemlu merasa kehilangan atas wafatnya diplomat senior Hasjim Djalal
Menko mengucapkan dukacita kepada istri dari Hasjim dan putra Hasjim, yang juga seorang diplomat, Dino Patti Djalal.
Ia berharap semoga Allah Swt. menerima amal kebajikan almarhum dan mengampuni segala kekhilafannya selama hidup di dunia fana.
Hasjim Djalal mengembuskan napas terakhirnya pada usia 90 tahun di Jakarta pada hari Minggu (12/1) pukul 16.40 WIB.
Almarhum disemayamkan di rumah duka, Jalan Taman Cilandak III, Jakarta Selatan dan rencananya dimakamkan pada hari ini.
Lahir pada tahun 1934, Hasjim Djalal merupakan diplomat senior Indonesia yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1981—1983, kemudian Kanada pada tahun 1983—1985, dan untuk Jerman pada periode 1990—1993.
Hasjim diketahui menjadi salah satu diplomat Indonesia yang berperan dalam penyusunan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang disahkan pada tahun 1982.
Menurut keterangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Hasjim bersama menteri luar negeri RI kala itu, Mochtar Kusumaatmadja, berperan memperjuangkan gagasan negara kepulauan serta wawasan nusantara, sebagaimana diamanatkan Deklarasi Juanda, supaya diakui komunitas internasional.
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025