Beijing (ANTARA) - Saat China dan Malaysia memperingati 50 tahun pembentukan hubungan diplomatik pada 2024, Tan Lak Hon, bersama dengan 86 mahasiswa Malaysia lainnya di Universitas Tianjin, China menulis sebuah surat kepada Presiden China Xi Jinping mengungkapkan komitmen mereka untuk menjadi pembawa pesan dan promotor bagi persahabatan China-Malaysia serta aspirasi untuk membantu membangun komunitas China-Malaysia dengan masa depan bersama.
Dalam sebuah pesan yang dikirim pada tahun yang sama kepada Raja Malaysia Sultan Ibrahim Sultan Iskandar untuk memperingati momen bersejarah itu, Xi mengungkapkan kegembiraannya saat mendengar pernyataan dari para mahasiswa tersebut. "Saya bersyukur tujuan persahabatan antara kedua negara akan dilanjutkan," kata Xi.
Dengan penuh semangat, Tan berencana membuat akun media sosial untuk berbagi pengalaman belajar dan perjalanannya di China dengan teman-teman di Malaysia. "Saya akan secara aktif berperan sebagai promotor persahabatan kami, dan membantu membangun komunikasi yang bermakna antarmahasiswa dari kedua negara kami," ujarnya.
Xi sendiri menjadi pendukung yang gigih bagi pertukaran budaya dan antar masyarakat yang lebih kuat antara kedua negara. Ia berulang kali menekankan bahwa persahabatan antar masyarakat memegang peranan penting bagi hubungan antar negara yang baik.
Dalam lawatannya ke Malaysia pada 2013, Xi menyaksikan penandatanganan perjanjian terkait pendirian Universitas Xiamen cabang Malaysia, yang menjadi kampus luar negeri pertama dari institut pendidikan tinggi China. Xiamen seperti Fuzhou, merupakan kota besar di Provinsi Fujian, China.
Universitas itu memiliki hubungan yang spesial dengan Malaysia maupun Xi. Universitas tersebut didirikan pada 1921 oleh Tan Kah Kee, seorang pebisnis sekaligus filantropis Tionghoa perantauan yang patriotik. Dia lahir di Xiamen dan meraih kesuksesan bisnis yang luar biasa di Malaysia dan Singapura. Saat Xi bekerja di Xiamen, dia menjalin ikatan yang mendalam dengan universitas tersebut.
Saat ini, Universitas Xiamen cabang Malaysia memiliki 10 fakultas dan lebih dari 9.100 mahasiswa dari puluhan negara dan kawasan. Hingga kini, lebih dari 6.300 mahasiswa telah lulus dari kampus tersebut, menjadikannya contoh yang cemerlang dari kerja sama pendidikan China-Malaysia dan platform utama untuk meningkatkan pemahaman bersama antarperadaban yang berbeda.
Banyak dari lulusan kampus tersebut memiliki tekad yang sama dengan Tan untuk mempromosikan komunikasi antarbudaya dan persahabatan antarmasyarakat, tema yang ditampilkan secara menonjol dalam pendekatan Xi perihal hubungan internasional.
"Coba Anda sebutkan. Pemimpin lain mana yang mengartikulasikan visi untuk masa depan sembari berupaya memahami peradaban, nilai, dan kebudayaan. Inilah alasan saya merasa sangat nyaman dalam (melakukan) pertukaran dengan presiden (Xi) karena pandangan ke depan dan visinya," kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam sebuah kesempatan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025