Mengasah kemampuan prajurit lewat latihan perang di Natuna

2 hours ago 2

Natuna (ANTARA) - Terik matahari siang pada Rabu di akhir Oktober itu terasa membakar kulit. Udara panas menyelimuti kawasan latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di tengah hutan wilayah di ujung utara Selat Karimata.

Meski matahari menyengat, tanah di bawah kaki para prajurit masih basah dan licin akibat hujan yang mengguyur malam sebelumnya hingga pagi hari. Lumpur menempel di sepatu dan seragam, namun semangat mereka sama sekali tidak surut.

Ratusan prajurit bergerak cepat di antara pepohonan. Mereka menempati posisi masing-masing sesuai komando. Jika tidak teliti, sulit melihat keberadaan mereka di hutan lebat, sebab pakaian dan perlengkapan yang dikenakan seolah menyatu dengan alam.

Setiap langkah mereka terukur, setiap gerak disesuaikan dengan instruksi yang datang melalui radio lapangan.

Kehadiran para prajurit di Pulau Bunguran Besar, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau itu untuk melaksanakan latihan menembak senjata berat teknis dan uji siap tempur Kompi Terintegrasi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda rutin TNI AD untuk menguji kesiapan pasukan dalam menghadapi berbagai situasi tempur di lapangan.

Tepat pada Rabu siang, dentuman senjata berat menggema keras di tengah hutan. Amunisi tajam berdaya ledak tinggi melesat, meninggalkan kepulan asap putih di belakangnya.

Selang beberapa menit, terdengar sorakan prajurit menandai bahwa peluru berhasil mengenai sasaran. Semua berjalan sesuai skenario latihan, menggambarkan kedisiplinan dan koordinasi yang matang.

Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, sengaja dipilih menjadi lokasi latihan. Letaknya yang strategis di wilayah perbatasan menjadikan daerah ini titik ideal untuk mengasah kemampuan dan integrasi para personel TNI AD. Selain memiliki medan yang beragam, kondisi alam Natuna yang menantang membuat latihan berlangsung mendekati situasi sebenarnya di medan operasi.

Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIX/Tuanku Tambusai Mayor Jenderal TNI Agus Hadi Waluyo menegaskan latihan ini murni untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan prajurit.

Ia menepis anggapan bahwa kegiatan tersebut dilakukan karena adanya indikasi konflik bersenjata atau ancaman dari luar negeri terhadap masyarakat Natuna maupun terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Latihan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan TNI AD dalam menjaga profesionalisme dan mengasah keterampilan teknis di medan tempur.

Lokasi latihan dipilih secara khusus untuk meniru kondisi sebenarnya di lapangan. Tidak ada fasilitas mewah, hanya tanah berlumpur, suara serangga, serta rintik sisa hujan malam yang masih menempel di dedaunan.

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |