Menengok proses restorasi peninggalan budaya sutra di Jiangsu
1 week ago
6
Jiangsu (ANTARA) - Peninggalan budaya sutra sulit untuk dilestarikan dan rentan terhadap sejumlah kondisi seperti fragmentasi serat, pembusukan, getas atau rapuh, dan warna yang memudar.
Tugas seorang pemulih sutra adalah menghidupkan kembali peninggalan budaya tersebut dengan bantuan teknologi modern dan keahlian tradisional.
Bagi staf Museum Sutra Suzhou Chen Yanlu dan rekan-rekannya, restorasi peninggalan budaya berarti mengembalikan tampilan aslinya semaksimal mungkin, sambil menyisakan ruang untuk pemrosesan ulang di masa mendatang jika nantinya muncul teknik yang lebih halus lagi.
Staf Museum Sutra Suzhou, Chen Yanlu, menggunakan mikroskop portabel untuk menganalisis kain di Suzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 Mei 2025. (Xinhua/Li Bo) Staf Museum Sutra Suzhou, Chen Yanlu (kiri) dan Meng Xiaochou, mendiskusikan rencana restorasi peninggalan budaya di Suzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 Mei 2025. (Xinhua/Li Bo) Staf Museum Sutra Suzhou, Chen Yanlu, menguji warna dari sebuah peninggalan budaya di Suzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 Mei 2025. (Xinhua/Chen Shuo)Staf Museum Sutra Suzhou, Chen Yanlu, mengambil bahan untuk merestorasi peninggalan budaya di Suzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 Mei 2025. (Xinhua/Li Bo) Staf Museum Sutra Suzhou, Chen Yanlu, mengambil bahan untuk merestorasi peninggalan budaya di Suzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 Mei 2025. (Xinhua/Li Bo) Staf Museum Sutra Suzhou, Meng Xiaochou, sedang merestorasi pakaian sutra di Museum Sutra Suzhou di Suzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 Mei 2025. (Xinhua/Li Bo). Staf Museum Sutra Suzhou, Meng Xiaochou (kanan), menunjukkan peninggalan budaya yang direstorasi olehnya beberapa tahun lalu kepada koleganya, Chen Yanlu, di Suzhou, Provinsi Jiangsu, China timur, pada 18 Mei 2025. (Xinhua/Chen Shuo