Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan sertifikat Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (Elsimil) membantu para calon pengantin dalam mempersiapkan pernikahan hingga kehamilan yang sehat.
"Kegunaan ELSIMIL dapat mendeteksi dini risiko stunting dan dapat digunakan untuk membantu calon pengantin mempersiapkan pernikahan dan kehamilan yang sehat," ujar Wihaji dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Baca juga: BKKBN minta sertifikat elsimil jadi syarat surat pengantar menikah
Pernyataan tersebut disampaikan Wihaji saat menyerahkan Elsimil secara simbolis kepada pengantin yang telah melaksanakan pernikahannya di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (16/4).
Ia menyampaikan bahwa salah satu tugas Kemendukbangga/BKKBN adalah memastikan calon pengantin sudah sesuai umur untuk menikah, dan memiliki sertifikat Elsimil.
Wihaji mengatakan pemerintah terus memasifkan Program Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting) sebagai upaya mempercepat penurunan kasus stunting di Indonesia.
Baca juga: BKKBN optimalkan pemanfaatan Elsimil untuk cegah stunting baru
"Ditargetkan pada 2025 (kasus stunting) bisa turun menjadi 18 persen, syukur bisa kurang dari angka itu. Nanti kita keroyokan sambil menunggu Peraturan Presiden berikutnya tentang percepatan penurunan stunting," katanya.
Menurut dia, berdasarkan angka prevalensi stunting pada 2023 masih mencapai 21,5 persen dan turun menjadi sekitar 18-19 persen pada 2024.
"Ini artinya terjadi penurunan (kasus stunting) sehingga Bapanas menargetkan menjadi 18 persen pada 2025," katanya.
Baca juga: BKKBN: Tim pendamping keluarga berperan edukasi calon pengantin
Menurut dia, saat ini pihaknya terus berupaya keras untuk menuntaskan kasus stunting di Indonesia seperti melalui Program Genting sebagai upaya mengurangi potensi yang ada pada keluarga berisiko stunting, seperti dengan memberikan asupan gizi, program air bersih, dan tidak melakukan pernikahan dini.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025