Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo ingin menjadikan Kota Jakarta sebagai destinasi olahraga internasional.
"Saya memang benar-benar berkeinginan untuk menjadikan Jakarta sebagai destinasi olahraga internasional,” kata Pramono saat ditemui usai acara “Silaturahride with Mas Pram” di Balai Kota Jakarta, Sabtu.
"Silaturahride with Mas Pram” diikuti oleh kurang lebih 500 pesepeda dari 42 komunitas sepeda di Jakarta.
Pramono pun ikut sebagai peserta dalam agenda itu.
Pramono menyebutkan, alasan utama agenda itu karena komunitas sepeda di Jakarta ini besar sekali.
Agenda itu dimulai sejak pukul 05.30 WIB dengan titik mulai di Balai Kota Jakarta.
Pramono Anung pun kembali ke titik henti Balai Kota Jakarta pukul 07.00 WIB setelah melakukan tiga kali putaran di “Dalkot" atau Dalam Kota yaitu Sudirman-Tamrin.
Rute kegiatan meliputi Balai Kota DKI Jakarta - Bundaran Patung Kuda - Bundaran Hl - Simpang Susun Semanggi - Bundaran Senayan - Simpang Susun Semanggi - Bundaran Hl (Loop Jalan Sudirman 3x) - Bundaran Patung Kuda - Balai Kota DKI Jakarta.
“Saya sendiri dengan kecepatan 'average' (rata-rata) tadi 35 kilometerer jam. Ada yang lebih, ada yang kurang,” kata Pramono.
Lebih lanjut, Pramono juga mengaku tidak masalah meski dirinya sebelumnya sempat mendapatkan kritik dari komunitas Bike 2 Work (B2W) terkait pemilihan rute Jalan Raya Non-Tol (JLNT) Casablanca untuk acara tersebut.
Sebagai salah satu orang yang turut menginisiasi komunitas B2W, Pramono mengatakan dirinya menerima dengan terbuka kritik dari komunitas tersebut.
“Nggak apa-apa. Ini adalah demokrasi dan ini dipersilakan walaupun sebenarnya saya tak tahu sama sekali rutenya lewat mana.Ya, itulah konsekuensi dari pejabat publik. Maka hari ini saya juga gembira Bike 2 Work ikut bersepeda,” kata Pramono.
Baca juga: Rute "Silaturahride" bukan digagas Gubernur DKI
Baca juga: JLNT Casablanca aman digunakan untuk rute bersepeda
Baca juga: MRT Jakarta rumuskan perbaikan prosedur keamanan parkir sepeda
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025