Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menekankan pembelajaran Bahasa Inggris yang menjadi mata pelajaran (matpel) wajib di jenjang sekolah dasar mulai tahun ajaran 2027/2028 tidak akan banyak membahas tata bahasa (grammar).
Ia menegaskan pembelajaran matpel wajib tersebut akan menitikberatkan pada aspek peningkatan kepercayaan diri para murid jenjang pendidikan SD dalam berkomunikasi menggunakan bahasa internasional itu.
“Pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat SD lebih banyak ditekankan pada aspek bagaimana mereka dapat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, bukan Bahasa Inggris sebagai science, tapi Bahasa Inggris sebagai media komunikasi sehingga nanti di tingkat SD itu grammarnya tidak perlu terlalu banyak,” kata Mendikdasmen Mu'ti dalam kegiatan Taklimat Media Setahun Kemendikdasmen di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, Rabu malam.
Oleh karena itu, lanjutnya, ia mengingatkan para guru yang nantinya akan mengajar matpel wajib tersebut agar tidak terlalu memusingkan kesalahan tata bahasa murid dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris.
Baca juga: Survei IndoStrategi setahun Prabowo: Mu'ti tertinggi, Bahlil terendah
Hal ini sejalan dengan sasaran capaian pembelajaran di tingkat SD, khususnya pada kelas 1-3 yang masih menitikberatkan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) para murid, sehingga pembelajaran matpel wajib Bahasa Inggris juga dipastikan akan mengikuti sasaran capaian pembelajaran sesuai jenjang kelas murid.
“Salah-salah tidak apa-apa yang penting mereka punya kepercayaan diri untuk untuk menggunakan bahasa itu. Kalau kita ikutin kan kelas 1 sampai kelas 3 itu penekanan pada calistung, membaca, menulis, dan berhitung atau literasi dan numerasi, nah Bahasa Inggrisnya juga kita ajarkan seperti itu,” imbuhnya.
Guna mempersiapkan implementasi kebijakan tersebut, pihaknya siap menyelenggarakan pelatihan pengajaran Bahasa Inggris kepada para guru yang belum memenuhi standar minimum kecakapan berbahasa maupun mengajar Bahasa Inggris kepada murid jenjang SD.
Ia berharap kebijakan terkait wajibnya Bahasa Inggris pada jenjang SD tersebut dapat menjadi momentum penting dalam peningkatan mutu pendidikan dasar di Indonesia.
Baca juga: Setahun Prabowo, Mendikdasmen sampaikan capaian bidang pendidikan
Baca juga: Mendiknas: Coding dan AI diarahkan jadi mata pelajaran wajib
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































