Mendag apresiasi BUMDes di Banyumas ekspor gula semut ke Hungaria

2 weeks ago 4

Banyumas, Jawa Tengah (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengapresiasi badan usaha milik desa (BUMDes) Kabul Ciptaku, Desa Langgongsari, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang melakukan ekspor gula semut atau gula kelapa kristal sebanyak 18,5 ton ke Hungaria.

"Pelepasan ekspor ini terasa istimewa. Jadi, ini saya baru pertama kali menghadiri pelepasan ekspor yang dilakukan oleh BUMDes," katanya dalam sambutan pada pelepasan ekspor gula kelapa kristal ke Hungaria di Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Menurut dia, biasanya pelepasan ekspor dilakukan oleh perusahaan swasta atau badan usaha milik negara (BUMN), namun di Desa Langgongsari dilakukan oleh BUMDes Kabul Ciptaku.

Ia mengatakan hal itu luar biasa, sehingga pihaknya memberikan apresiasi kepada Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto dan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono beserta jajaran camat dan kepala desa yang telah bersama-sama mengembangkan desa ekspor.

"Kami juga mengucapkan selamat kepada BUMDes Kabul Ciptaku yang telah berhasil mengekspor produk gula ini dengan nilai 30.000 dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp584 juta ke Hungaria," katanya menegaskan.

Baca juga: Dinperindag targetkan ekspor dari Banyumas pada 2023 capai Rp2 triliun

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah menargetkan pertumbuhan ekspor Indonesia pada 2025 sebesar 7,1 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,9 persen.

Dalam hal ini, kata dia, pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, sehingga target pertumbuhan ekspornya harus tinggi, yakni sebesar 7,1 persen.

"Untuk itu, kita mempunyai tiga program, pertama adalah pengamanan pasar dalam negeri, kemudian perluasan pasar ekspor, dan program UMKM Bisa Ekspor. Bisa ekspor artinya berani invasi dan siap adaptasi, ini yang telah dilakukan oleh Desa Langgongsari," katanya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) telah mempunyai nota kesepahaman.

Menurut dia, pihaknya langsung menindaklanjuti nota kesepahaman tersebut dengan mengidentifikasi sebanyak 2.332 desa yang dibagi menjadi dua klaster.

"Klaster yang pertama sebanyak 734 desa siap ekspor, kemudian klaster kedua sebanyak 1.598 desa belum siap ekspor. Klaster satu dan klaster dua nanti ada perlakuan yang berbeda, artinya ada pembinaan yang berbeda," katanya.

Ia mengatakan bagi desa siap ekspor akan difasilitasi pertemuan bisnis secara daring dengan perwakilan Indonesia di luar negeri, sedangkan untuk desa yang belum siap ekspor akan dilakukan pembinaan atau pelatihan pengembangan ekspor, termasuk pengemasan produk.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk memperluas cakupan pembinaan desa ekspor.

"Nanti kita bersama Kemendes dan GP Ansor bareng-bareng untuk melakukan pembinaan terhadap desa ekspor," katanya menjelaskan.

Mendag mengharapkan kolaborasi Kemendag dengan Kemendes PDT dan GP Ansor akan mempercepat ekspor dari Indonesia untuk menunjang pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama antara Sekretariat Jenderal Kemendag dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor tentang Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Promosi dan Kemitraan Usaha Bagi Pelaku Usaha yang dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim dan Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dengan disaksikan Mendag Budi Santoso.

Selain itu, penandatanganan kesepahaman bersama antara Kemendes PDT dan GP Ansor tentang Sinergi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa dan Daerah Tertinggal yang dilakukan oleh Mendes PDT Yandri Susanto dan Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin.

Baca juga: Banyumas ekspor gula semut ke Hungaria

Baca juga: BRI-Kemendag latih pelaku UMKM Banyumas untuk menembus pasar ekspor

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |