Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memanfaatkan teknologi, salah satunya penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam meningkatkan kemampuan bisnis sehingga dapat menembus pasar ekspor.
Budi mengatakan, penggunaan AI dapat membantu UMKM dalam mencari informasi terkait dengan target pasar, negara tujuan ekspor, aturan perdagangan luar negeri hingga desain produk yang menarik perhatian konsumen.
Menurutnya dalam peluncuran Gemini Academy di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, para pelaku UMKM dapat mengeksplorasi berbagai hal terkait dengan bisnis dan manajemen.
"Jadi UMKM bisa eksplorasi itu artinya bisa itu berani inovasi, siap adaptasi, berani inovasi itu kita ngomongin resource base-nya. Jadi kalau kita UMKM mau eksplorasi ya resource base-nya harus bagus, ya harus punya daya saing, manajemen harus bagus, dan juga apa ya, keberlangsungan produk," ujar Budi
Lebih lanjut, dikatakan, penggunaan AI dapat memperpendek akses informasi yang lebih cepat dan lebih mudah.
Selain itu, kemudahan akses diyakini dapat meningkatkan jumlah pelaku usaha sehingga rasio wirausaha Indonesia dapat naik. Saat ini rasio wirausaha Indonesia masih 3,47 persen.
Angka tersebut masih kecil, jika dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand yang sudah di atas empat persen. Dengan naiknya nilai rasio wirausaha Indonesia, maka cita-cita untuk menjadi negara maju 2045 dapat terwujud.
"Kalau kita lihat Malaysia, Thailand itu sudah di atas empat persen. Singapura sudah 8,6 persen, padahal syarat untuk menjadi negara maju, paling tidak rasio kewirausahaan kita itu sekitar 10 sampai 12 persen," kata Budi.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki tiga program prioritas, yakni perluasan pasar ekspor, pengamanan pasar dalam negeri dan meningkatkan UMKM bisa ekspor.
Selain itu, Kemendag juga memfasilitasi penjajakan bisnis atau business matching dengan memperkenalkan produk-produknya kepada calon pembeli.
Pada Januari 2025, sudah dilaksanakan 32 business matching dan sudah mendapatkan kontrak dagang sebesar 5,2 juta dolar AS. Kegiatan ini pun akan dilakukan secara rutin setiap bulan.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025