Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon meyakini bahwa sosok yang dituakan di Keraton Solo yakni Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yakni Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan mampu menjadi penengah terkait konflik dua sosok yang mengukuhkan diri sebagai raja Keraton Solo.
"Dengan adanya Panembahan Agung Tedjowulan bisa menjadi orang yang dituakan untuk mungkin rembukan sekaligus dalam waktu ke depan sampai ke depan ada semacam konsesus," kata Fadli saat ditemui di Jakarta, Selasa.
Ia menegaskan bahwa Keraton Solo merupakan salah satu warisan sejarah yang berperan besar dalam menjaga tradisi dan budaya Jawa.
Baca juga: Profil KGPH Hangabehi, sosok yang baru ditetapkan jadi Pakubuwono XIV
Dia juga berharap ke depan pihaknya bersama pemangku kepentingan Kasunanan Surakarta dapat berkolaborasi menghadirkan perbaikan.
"Kita harapkan ke depan kita bisa lakukan perbaikan-perbaikan pada Keraton Solo dan bisa menjadi pusat budaya yang penting di kota Solo," jelasnya.
Fadli berharap selama masa berkabung setidaknya 40 hari usai berpulangnya pemegang tahta Keraton Kasunanan Surakarta Raja Sinuhun Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi, konflik internal soal penerus raja ini tidak berkepanjangan dan dapat selesai lewat rembuk atau musyawarah keluarga.
Baca juga: Mengenal proses penentuan calon Raja Keraton Solo selanjutnya
Sebagaimana diketahui, terjadi konflik penerus tahta Keraton Kasunanan Surakarta sepeninggal Pakubuwono XIII. Konflik yang menjadi dua kubu ini pun masih bergulir
Putra bungsu mendiang PB XIII yakni KGPAA Hamengkunegoro telah mengukuhkan diri sebagai penerus pada hari kematian sang ayah (5/11).
Sementara itu pada waktu yang berbeda, Lembaga Dewan Adat (LDA) menobatkan putra tertua mendiang PB XIII yakni KGPH Hangabehi menjadi penerus tahta Keraton Solo (13/11).
Baca juga: Mengenal silsilah awal keluarga Raja Keraton Solo
KGPH Hangabehi merupakan putra sulung mendiang Pakubuwono XIII dari istri pernikahan kedua, sedangkan KGPAA Hamengkunegoro atau Gusti Purboyo merupakan putra dari istri pernikahan ketiga.
Rapat keluarga besar Keraton Surakarta menghasilkan putra tertua Pakubuwono XIII, yakni KGPH Hangabehi menjadi raja berikutnya (13/11).
Bahkan, penetapan KGPH Hangabehi sebagai putra mahkota sudah dilakukan bertepatan dengan rapat keluarga besar yang diselenggarakan di Kompleks Keraton Surakarta di Solo, Jawa Tengah.
Raja Keraton Surakarta Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi mangkat usai menjalani perawatan di RS Indriati Solo Baru Sukoharjo, Jawa Tengah (2/11).
Baca juga: Keraton Surakarta gelar Jumenengan Dalem dilengkapi kirab
Baca juga: Majelis Adat Kerajaan berkomitmen jaga tradisi Nusantara
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































