Masyarakat China sambut 2025 dengan penuh sukacita dan harapan tinggi

1 month ago 17

Beijing (ANTARA) - Masyarakat China menyambut Tahun Baru dengan berbagai perayaan yang meriah, serta berharap kuat untuk ekonomi yang lebih dinamis dan kehidupan yang sejahtera pada 2025.

Di tengah suhu dingin yang menyelimuti Provinsi Heilongjiang, Kota Fuyuan yang terletak di bagian paling timur China menjadi tempat pertama di negara itu yang menyambut sinar matahari pertama di tahun baru. Hal ini menarik banyak wisatawan yang datang untuk naik ke titik tertinggi kota itu dan menikmati pemandangan matahari terbit.

"Saya sudah lama merindukan momen melihat matahari terbit di Fuyuan, dan tahun ini impian saya akhirnya terwujud," kata Ni Zijun, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Peking di Beijing.

Untuk merayakan Tahun Baru dan meningkatkan ekonomi es dan salju setempat, Fuyuan menyelenggarakan maraton es pada Rabu (1/1), yang menarik sekitar 2.000 pelari dari segala penjuru China.

Meskipun cuaca sangat dingin, dengan suhu yang mencapai hampir minus 30 derajat Celsius, para peserta tidak gentar berlari di atas Sungai Heilong yang membeku.

China pada 2023 mencatat lebih dari 385 juta kunjungan liburan musim dingin secara nasional, menandai peningkatan 38 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan yang terkait dengan liburan musim dingin juga meningkat sebesar 50 persen.

Konferensi Kerja Ekonomi Pusat yang diadakan pada Desember tahun lalu berjanji untuk mendorong pertumbuhan di berbagai sektor termasuk ekonomi es dan salju pada 2025.

Pada bulan yang sama, China melonggarkan kebijakan transit bebas visa, memperpanjang masa tinggal yang diizinkan bagi wisatawan asing yang memenuhi syarat dari sebelumnya 72 jam atau 144 jam menjadi 240 jam. Kebijakan ini diperkirakan akan menarik lebih banyak wisatawan internasional di tahun yang baru.

Administrasi Imigrasi Nasional China telah memperkirakan bahwa jumlah penumpang masuk dan keluar akan mencapai 2,05 juta per hari selama liburan Tahun Baru di China, menandai peningkatan 18,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Saede Liis Nelke, seorang mahasiswa internasional dari Estonia di Guangxi Normal University di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, mengatakan bahwa setelah adanya pelonggaran kebijakan transit bebas visa belum lama ini, dia berencana membawa keluarga dan teman-temannya ke China pada 2025 untuk merasakan beragam budaya di negara itu.

Konferensi Kerja Ekonomi Pusat itu juga mendesak upaya untuk menggenjot konsumsi, meningkatkan efisiensi investasi, dan memperluas permintaan domestik di semua lini pada 2025.

Salah satu langkah yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi adalah perpanjangan hari libur pada 2025. Di antara undang-undang dan peraturan baru yang mulai berlaku pada Rabu, salah satunya mengamanatkan penambahan hari libur untuk Tahun Baru Imlek dan Hari Buruh.

Bagi banyak orang di China, pergantian tahun juga merupakan kesempatan untuk mengganti perabotan dan peralatan lama dengan yang baru.

Zhang Zun, seorang asisten penjualan peralatan rumah tangga di sebuah mal di Provinsi Hebei, China utara, mengatakan bahwa mal tersebut biasanya menjual beberapa lusin mesin cuci setiap bulannya. "Namun, setelah mal itu memperkenalkan program tukar tambah pada September, penjualan bulanan mencapai lebih dari 1.000 unit."

Di bawah program tukar tambah nasional yang diumumkan pada Maret tahun lalu, penjualan berbagai macam barang konsumen, mulai dari peralatan rumah tangga hingga sepeda listrik dan mobil penumpang berenergi baru, secara kolektif telah mencatatkan pendapatan lebih dari 1 triliun yuan per Desember 2024.

Di Nanning, ibu kota Guangxi, banyak penduduk dan turis berkumpul di taman hiburan setempat pada Malam Tahun Baru untuk menyaksikan pertunjukan drone, yang menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan lebih cerdas dibandingkan kembang api konvensional.

Ekonomi ketinggian rendah di China mencatatkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan produsen drone dan aplikasi yang diperluas. Administrasi Penerbangan Sipil China memperkirakan bahwa pasar ekonomi ketinggian rendah negara itu akan melonjak dari 500 miliar yuan pada 2023 menjadi 1,5 triliun yuan pada 2025, dan mencapai hingga 3,5 triliun yuan pada 2035.

Wang Weishi, chairman sebuah penyedia layanan drone yang berbasis di Nanning, mengatakan kepada Xinhua bahwa perusahaannya membukukan peningkatan volume bisnis sebesar 30 persen pada 2024.

"Di tahun yang baru, kami berharap dapat memperluas pasar kami di Kamboja dan Myanmar," tambahnya.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |