Manggarai dan Tanah Abang Jadi Nadi Mobilitas Jakarta, Menhub Dudy Apresiasi Sinergi KAI dan Kemenhub

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Deru KRL berpadu dengan langkah para penumpang menjadi irama khas pagi di Stasiun Manggarai dan Tanah Abang. Dua simpul utama transportasi publik ini menjadi nadi yang menggerakkan mobilitas warga Jakarta dan sekitarnya setiap hari. Di tempat inilah Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau langsung kesiapan layanan dan integrasi sistem transportasi massal (13/10).

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memastikan seluruh fasilitas publik berfungsi optimal serta menegaskan sinergi antara Kementerian Perhubungan dan KAI Group dalam menghadirkan transportasi perkotaan yang aman, modern, dan terintegrasi.

Turut mendampingi Menhub, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT KAI Commuter Asdo Artriviyanto, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Allan Tandiono, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta Ferdian Suryo Adhi Pramono, serta Executive Vice President Daerah Operasi 1 Jakarta Yuskal Setiawan.

Peninjauan dimulai di Stasiun Manggarai, yang berfungsi sebagai pusat pengendalian operasional perjalanan kereta di wilayah Jabodetabek sekaligus stasiun transit utama bagi lintas Bogor, Bekasi, dan Cikarang serta KA Bandara Soekarno-Hatta. Menhub bersama jajaran KAI Group meninjau fasilitas seperti eskalator, lift, ruang tunggu, dan sistem pengaturan arus penumpang. Fokus utama dari kegiatan ini adalah memastikan setiap elemen pelayanan benar-benar ramah bagi pengguna.

Dari Manggarai, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Tanah Abang, salah satu stasiun tersibuk di Jabodetabek yang melayani lintas Rangkasbitung, Serpong, serta Duri. Di lokasi tersebut, Menhub meninjau langsung alur sirkulasi penumpang, area hall utama, hingga lantai atas yang terus ditata agar lebih efisien dan nyaman.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan bahwa kedua stasiun tersebut memainkan peran penting dalam menghubungkan berbagai lapisan masyarakat dengan pusat kegiatan ekonomi ibu kota.

“Stasiun Tanah Abang melayani rata-rata sekitar 49 ribu pengguna per hari, sedangkan Stasiun Manggarai sekitar 15 ribu pengguna per hari. Jika ditambah dengan penumpang transit, totalnya kini lebih dari 150 ribu orang setiap hari, angka yang terus meningkat seiring tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan KRL Commuterline,” ujar Anne.

Anne menambahkan bahwa peningkatan kualitas layanan menjadi komitmen utama KAI Group bersama Kementerian Perhubungan.

“Kami memastikan setiap fasilitas publik, mulai dari eskalator, lift, hingga jalur sirkulasi penumpang, berfungsi optimal. Tujuannya agar masyarakat merasakan perjalanan yang lebih cepat, aman, dan nyaman. Disamping fungsinya sebagait transit, Stasiun menjadi ruang hidup yang menghubungkan masyarakat dengan kota,” jelas Anne.

Lebih dari sekadar titik keberangkatan, Stasiun Manggarai dan Tanah Abang kini menjadi bagian dari pengembangan empat simpul integrasi transportasi Jakarta bersama BNI City dan Dukuh Atas dalam konsep Transit Oriented Development (TOD). Melalui konsep ini, kawasan stasiun diubah menjadi pusat interaksi dan mobilitas yang berkelanjutan.

“Transformasi ini bukan hanya pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan pengalaman. Setiap rel yang dibangun adalah rel kehidupan — yang menyatukan mobilitas, kota, dan masa depan Indonesia,” tutup Anne.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |