Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia berhasil memperjuangkan pengurangan tarif impor ke Amerika Serikat dari nilai sebelumnya 25 persen menjadi 19 persen sebagaimana ditetapkan dalam kesepakatan tarif resiprokal dengan AS yang baru ditandatangani.
“Saya dengan senang mengumumkan bahwa Malaysia telah menandatangani Kesepakatan Tarif Resiprokal dengan AS pada siang ini,” kata Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz pada Minggu.
Dengan keringanan tarif dan komitmen komersial, Malaysia berhasil mendapat pengurangan tarif menjadi 19 persen. Ia menambahkan bahwa AS juga berkomitmen membebaskan sejumlah 1.711 pos tarif dari pungutan 19 persen tersebut.
“Hal itu mencakup ekspor utama Malaysia seperti minyak sawit, produk karet, produk kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi yang seluruhnya berkontribusi hingga 12 persen dari ekspor kita ke AS,” kata Tengku Zafrul Aziz.
Dalam perkembangan terkait, AS dan Malaysia menyepakati peningkatan hubungan bilateral menjadi kemitraan strategis komprehensif menyusul pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, seperti disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Malaysia.
Menurut Kemlu Malaysia, status baru tingkat hubungan bilateral itu adalah bukti dari kuat dan eratnya kerja sama di sektor strategis, antara lain perdagangan dan investasi, teknologi maju, pertahanan dan keamanan, ketahanan energi, perdamaian dan stabilitas kawasan, serta kerja sama kemanusiaan.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Trump berjanji AS jadi "mitra kuat" bagi Asia Tenggara
Baca juga: Trump yakin capai kesepakatan dagang fantastis dengan Xi di Korsel
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































